Brevet Pajak merupakan kegiatan kursus atau pelatihan pajak (taxation) dengan atau tanpa pengaplikasian terhadap software pajak. Brevet Pajak didesain untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan yang komprehensif dalam bidang perpajakan. Untuk dapat mengetahui dan mempelajari lebih lanjut mengenai perpajakan, brevet pajak menjadi solusi terbaik utamanya bagi Wajib Pajak (WP) dan masyarakat untuk lebih memahami perpajakan.
Penyelenggaraan brevet pajak dilandaskan pada kepentingan perpajakan para wajib pajak dalam memenuhi kewajiban menurut peraturan Undang-Undang perpajakan Indonesia. WP diwajibkan untuk menghitung, membayar, melaporkan, dan mempertanggungjawabkan pajak terutang sesuai peraturan undang-undang. Kurangnya pengetahuan tentang pajak akan menghambat pengoptimalan penerimaan pajak bagi negara. Brevet pajak memiliki tingkatan sesuai dengan jenis materi yang diajarkan. Berikut beberapa tingkatan brevet pajak beserta ulasannya yang perlu Anda ketahui.
Tingkatan Brevet Berdasarkan Jenis Materi
1. Brevet Pajak A
Pelatihan pajak dimulai dengan pembahasan dasar hingga ketentuan perpajakan (pajak penghasilan) wajib pajak pribadi. Materi brevet pajak A meliputi Ketentuan Umum (tatacara) Perpajakan (KUP), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Bea Materai sampai Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi (OP).
2. Brevet Pajak B
Pelatihan pajak dengan pembahasan dasar sampai menengah mengenai ketentuan perpajakan Badan atau Perusahaan. Materi Brevet B mencakup Pasal 15, Pasal 23, Pasal 25, Pasal 26, Pasal 4 ayat (2), dan sebagainya, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) baik 1111 maupun 1107 PUT, Pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) PPN & PPh Elektronik, Akuntansi Pajak, dan Pajak Penghasilan (PPh) Badan.
3. Brevet Pajak C
Pelatihan pajak dengan pembahasan menengah sampai lanjutan tentang Perpajakan Internasional. Materi kelas pajak tingkat akhir ini meliputi PPh Orang Pribadi dan PPh Badan, Pajak Internasional, Pajak Internasional Bank, Akuntansi Pajak, dan Tax Planning.
4. Brevet AB dan Brevet C
Biasanya Brevet A dan B diajarkan bersamaan agar lebih efisien dari materi, waktu, dan sasaran. Peserta tinggal memilih 2 program saja, yaitu Brevet AB kemudian Brevet C, atau sebaliknya dengan syarat tertentu. Syarat pengambilan langsung Brevet C, yakni peserta terlebih dahulu memperoleh ilmu pajak dari universitas atau organisasi akuntansi.
Manfaat Mengikuti Brevet Pajak
Beberapa manfaat yang akan Anda dapat dengan mengikuti brevet pajak selain memahami perpajakan Indonesia lebih lanjut.
- Menambahkan portofolio para fresh graduate dan menjadi daya tarik bagi perusahaan ketika melamar pekerjaan.
- Menambahkan pengetahuan berguna bagi para karyawan entry level dalam menunjang kebutuhan pekerjaan atau kenaikan jabatan.
- Perlunya brevet pajak bagi middle manager untuk mengontrol serta memeriksa pekerjaan bawahan.
- Menciptakan staff terampil perpajakan yang dapat mamandu wajib pajak dalam melaksanakan hal dan kewajiban perpajakan.
- Menjadi konsultan pajak untuk diri sendiri, perusahaan, dan masyarakat.
- Melatih kesiapan menghadapi Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP).
- Memberikan pengetahuan teknis mengenai perencanaan, pelaporan dan perhitungan pajak.
Melihat banyaknya manfaat mengikuti brevet pajak, maka sebelum mendaftar brevet pajak pilihlah tempat pelatihan pajak yang paling tepat dan direkomendasikan jika tidak ingin kecewa dan rugi. Pertimbangkan pula dari sisi track record penyelenggara brevet, materi yang ditawarkan, kesesuaian jadwal, keterjangkauan lokasi brevet, dan biaya yang akan dikeluarkan.
Penyelenggara adalah organisasi yang diakui dan punya kredibilitas serta kualitas di bidang akuntansi, keuangan, dan perpajakan, seperti universitas atau organisasi akuntansi. Tingginya kualitas Brevet Pajak tentunya harus diiringi kesungguhan Anda sebagai peserta brevet agar memperoleh hasil yang memuaskan. So, tunggu apalagi? Segera daftarkan diri Anda di tempat brevet pajak terdekat!