Daftar Isi
6 min read

Cara Menghitung Pajak Progresif PPh Pasal 21

Tayang 22 Apr 2025
Diperbarui 24 April 2025
Ditulis oleh: Mekari Jurnal Fitriya
Cara Menghitung Pajak Progresif PPh Pasal 21
Cara Menghitung Pajak Progresif PPh Pasal 21

Penghasilan wajib pajak orang pribadi dikenakan pajak dengan penghitungan menggunakan tarif pajak progresif PPh Pasal 21.

Mekari Klikpajak akan membahas tentang tahapan dan langkah yang diperlukan untuk menghitung pajak progresif Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21.


Peraturan Terbaru yang Mengatur Pajak Progresif PPh Pasal 21

Dasar hukum pengenaan pajak penghasilan dengan perhitungan menggunakan tarif progresif sebagai berikut:

  • Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan (PPh) yang telah diubah dengan UU No. 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). UU ini mengatur tarif pajak progresif, penghasilan tidak kena pajak, dan ketentuan umum perpajakan.
  • Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2023 tentang Tarif Pemotongan PPh Pasal 21 atas Penghasilan Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, atau Kegiatan WP Orang Pribadi. Regulasi ini mengatur lebih rinci tata cara pemotongan, penyetoran, dan pelaporan PPh Pasal 21, termasuk penggunaan tarif efektif rata-rata (TER) untuk pemotongan bulanan.
  • Peraturan Menteri Keuangan No. 168 Tahun 2023 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan Pajak atas Penghasilan Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa atau Kegiatan Orang Pribadi. Beleid ini sebagai petunjuk teknis pelaksanaan pemotongan PPh Pasal 21 yang mengatur tata cara perhitungan, pelaporan, dan kewajiban pemotongan pajak.

Melalui regulasi terbaru tersebut, dilakukan penyesuaian tarif pajak progresif dengan penambahan lapisan tarif baru dan peningkatan tarif maksimum menjadi 35% untuk penghasilan di atas Rp5 miliar per tahun, serta penyesuaian batas penghasilan tidak kena pajak (PTKP) dari sebelumnya Rp50 juta menjadi Rp60 juta setahun.

Selain itu, beleid tersebut juga memberlakukan penghitungan PPh 21 menggunakan tarif TER untuk pemotongan bulanan agar lebih akurat dan tidak memberatkan wajib pajak.

Tarif Pajak Progresif PPh Pasal 21 Terbaru

Pajak progresif digunakan untuk menghitung penghasilan yang dikenakan PPh 21 di akhir tahun.

Besar tarif pajak progresif PPh Pasal 21 sesuai dengan lapisan penghasilan yang dikenakan pajak berdasarkan UU HPP, dengan rincian sebagai berikut:

Lapisan Tarif Penghasilan Kena Pajak Tarif Progresif
PPh Pasal 21
I Rp0 – Rp60.000.000 5%
II > Rp60.000.000 – Rp250.000.000 15%
III > Rp250.000.000 – Rp500.000.000 25%
IV > Rp500.000.000 – Rp5.000.000.000 30%
V > Rp5.000.000.000 35%

Baca Juga: Panduan Perhitungan PPh 21 Terutang Karyawan Resign

Tahapan Langkah Penghitungan Pajak Progresif PPh Pasal 21

Berikut tahapan dalam penghitungan pajak progresif PPh Pasal 21 untuk menentukan jumlah penghasilan individu yang harus dipotong pajak:

  1. Hitung Penghasilan Bruto Tahunan

Penghasilan bruto adalah seluruh penghasilan kotor yang diterima selama satu tahun kalender, yang meliputi: gaji pokok, tunjangan tetap dan tidak tetap (misal tunjangan jabatan atau transportasi), bonus ataupun insentif, dan penghasilan lain terkait pekerjaan yang dikenakan PPh 21.

Contoh:
Jika gaji bulanan Rp30 juta dan bonus tahunan Rp50 juta, maka penghasilan bruto tahunan = (Rp30 juta x 12) + Rp50 juta = Rp410 juta.

  1. Kurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

PTKP adalah batas penghasilan yang tidak dikenakan pajak. Besarnya PTKP terantung status wajib pajak, yakni:

Status Wajib Pajak Besaran PTKP
Pribadi (TK/0) Rp60 juta
Kawin tanpa tanggungan Rp66 juta
Kawin dengan tanggungan Rp72 juta
Tambahan per tanggungan Rp6 juta per orang

PTKP ini harus dikurangkan dari penghasilan bruto untuk mendapatkan penghasilan kena pajak.

  1. Hitung Penghasilan Kena Pajak (PKP)

Rumus untuk menghitung penghasilan kena pajak, yakni: PKP = Penghasilan Bruto Tahunan – PTKP

Apabila hasilnya negatif atau nol, maka wajib pajak tidak dikenakan PPh 21.

  1. Terapkan Tarif Pajak Progresif pada PKP

Hitung pajak dari penghasilan kena pajak tersebut berdasarkan lapisan tarif sesuai tarif progresif terbaru. Pajak dihitung secara bertingkat mulai dari lapisan terendah hingga lapisan terakhir.

  1. Hitung PPh 21 Terutang Setahun

Jumlahkan pajak dari tiap lapisan penghasilan kena pajak untuk mendapatkan total PPh 21 terutang selama setahun.

Baca Juga: Contoh Hitung PPh 21 Tenaga Kerja Lepas Harian Tidak Tetap

Contoh Cara Menghitung Pajak Progresif PPh Pasal 21

Tuan A sebagai karyawan di PT BBB dengan status lajang (PTKP Rp60 juta) memiliki penghasilan bruto sebagai berikut:

  • Gaji pokok: Rp20 juta/bulan
  • Tunjangan tetap: Rp3 juta/bulan
  • Bonus tahunan: Rp10 juta

Maka, berikut perhitungan pajak progresif PPh Pasal 21 yang dikenakan pada gaji Tuan A:

Penghasilan Bruto Tahunan:
Gaji setahun Rp20 juta x 12 bulan = Rp240 juta
Tunjangan tetap setahun Rp3 juta x 12 bulan = Rp36 juta
Bonus tahunan = Rp10 juta (+)
Total Penghasilan Bruto = Rp286 juta
PTKP (TK /0) = Rp60 juta (-)
Penghasilan Kena Pajak: = Rp226 juta
Pajak Progresif PPh Pasal 21:
  • 5% x Rp60 juta
= Rp3 juta
  • 15% x (Rp250 juta – Rp60 juta)
= 15% x Rp190 juta = Rp28,5 juta
  • 25% x Rp24 juta
= Rp6 juta (+)
Total PPh 21 setahun: = Rp37,5 juta

Untuk mengetahui contoh perhitungan pemotongan PPh 21 bulanan menggunakan tarif efektif rata-rata, selengkapnya baca artikel: Cara Menghitung Pajak Penghasilan Pribadi PPh 21 TER.

Tips Menghitung Pajak Progresif PPh Pasal 21

Agar proses penghitungan pajak progresif PPh Pasal 21 benar dan lancar, Anda dapat mengikuti tips berikut:

  1. Gunakan Aplikasi atau Kalkulator Pajak

Untuk mempermudah penghitungan dan pemotongan pajak progresif PPh Pasal 21, Anda dapat menggunakan software Mekari Talenta karena proses perhitungan dan pemotongan secara otomatis.

Anda juga dapat dengan mudah mengelola bukti pemotongan PPh 21, mulai dari pembuatan bukti potongnya, penyetoran, dan pelaporan SPT Masa pajaknya hanya dalam satu platform melalui aplikasi pajak online Mekari Klikpajak. Sehingga proses pengelolaannya lebih cepat dan akurat.

Anda juga dapat melakukan simulasi perhitungan melalui Kalkulator PPh 21 Mekari Klikpajak.

  1. Perhatikan Status Perkawinan dan Jumlah Tanggungan

Agar perhitungan pajak progresif PPh Pasal 21 benar dan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, pastikan data PTKP sesuai dengan kondisi terbaru wajib pajak. Sehingga penghitungan pajaknya akurat dan tidak terjadi kelebihan atau kekurangan potong pajak.

  1. Hitung Pajak Menggunakan Tarif Terbaru

Pastikan Anda menghitung pemotongan pajak penghasilan menggunakan tarif progresif PPh Pasal 21 terbaru sesuai dengan peraturan yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan penghitungan.

  1. Gunakan Jasa Konsultan Pajak

Mengelola administrasi perusahaan memang cukup kompleks, Anda dapat mempertimbangkan memanfaatkan layanan jasa konsultan pajak untuk memastikan pemenuhan kewajiban perpajakan sudah dilakukan dengan benar sesuai ketentuan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

  1. Administrasikan Transaksi Pajak

Administrasikan setiap transaksi pajak yang dilakukan dengan baik sebagai bukti kepatuhan atau kewajiban pajak sudah dilakukan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk pemeriksaan dari Ditjen Pajak.

Anda tidak perlu khawatir, melalui Mekari Klikpajak, semua riwayat transaksi perpajakan akan tersimpan secara otomatis dalam sistem, sehingga memudahkan Anda untuk menemukannya jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Baca Juga: Minimal Gaji Kena Pajak PPh 21 dan Contoh Hitung

Kesimpulan

PPh Pasal 21 dengan sistem progresif berarti semakin besar penghasilan kena pajak seseorang, semakin tinggi pula persentase pajak yang harus dibayar.

Berdasarkan aturan terbaru PP 58/2023 dan PMK 168/2023, tarif progresif kini dibagi menjadi lima tingkatan, dengan tarif tertinggi mencapai 35%.

Cara menghitung pajaknya adalah dengan mengurangi penghasilan kotor dengan PTKP, lalu menghitung pajak berdasarkan lapisan tarif yang berlaku. Untuk pemotongan bulanan, digunakan tarif efektif rata-rata (TER) supaya jumlah pajak yang dipotong setiap bulan lebih seimbang.

Penting untuk selalu memahami ketentuan terbaru dan memakai alat bantu hitung agar perhitungan pajak tetap benar dan sesuai aturan. Jangan lupa untuk selalu mengikuti perkembangan regulasi pajak dan berkonsultasi jika diperlukan agar perhitungan pajak Anda tetap akurat.

Referensi

Database Peraturan JDIH BPK. “Peraturan Pemerintah (PP) No. 58 Tahun 2023 tentang Tarif Pemotongan PPh Pasal 21 atas Penghasilan Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, atau Kegiatan Wajib Pajak Orang Pribadi
Database Peraturan JDIH BPK. “Undang-Undang (UU) No. 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas UU No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
Database Peraturan JDIH BPK. “Undang-Undang (UU) No. 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP)
Database Peraturan JDIH BPK. “Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168 Tahun 2023 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan Pajak atas Penghasilan Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa atau Kegiatan Orang Pribadi

Kategori : Hitung

Aplikasi Pajak Online Mekari Klikpajak

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Klikpajak

Aplikasi Pajak Online Mekari Klikpajak

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Klikpajak
WhatsApp Hubungi Kami