
Sebagai dokumen yang akan selalu ada dalam sebuah perusahaan, keberadaan laporan keuangan penting saat lapor SPT Tahunan Badan. Tapi apa yang mendasari pentingnya aporan keuangan ini ketika menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Badan?
Laporan keuangan merupakan produk akhir dari serangkaian proses pembukuan yang dilakukan selama satu periode siklus akuntansi.
Terkait dengan tujuan perpajakan, Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) mengatur bahwa laporan keuangan harus dilampirkan pada SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Wajib Pajak (WP) Badan.
Alasan penting apa keharusan dari melampirkan laporan keuangan perusahaan pada saat menyampaikan SPT Tahunan PPh Badan, berikut ulasan Mekari Klikpajak.

Jenis Laporan Keuangan pada SPT Tahunan
Sebelum membuat laporankeuangan SPT Tahunan badan, sudah tahu cara membuat SPT Tahunan Badan?
Jenis laporan keuangan yang harus dilampirkan pada SPT Tahunan PPh bagi WP Badan adalah:
1. Neraca
Laporan neraca atau laporan posisi keuangan merupakan bagian dari laporan keuangan yang disusun pada akhir periode akuntansi. Neraca mencerminkan posisi keuangan perusahaan, yang mencakup aset, liabilitas, dan ekuitas. Wajib pajak perlu menyiapkan informasi terkait posisi keuangan, kinerja, serta perubahan keuangan perusahaan sebagai bagian dari pelaporan pajak
Informasi yang disajikan dalam suatu laporan neraca meliputi:
- Jenis-jenis kepemilikan aset
- Nilai dari setiap jenis aset
- Jenis-jenis kewajiban (liabilitas)
- Nilai dari setiap jenis kewajiban (liabilitas)
- Jenis-jenis kepemilikan modal (ekuitas)
- Nilai dari setiap jenis mo
Baca juga: Apa itu Account Payable dan Account Receivable Adalah
2. Laporan laba rugi
Laporan rugi laba atau profit and loss statement merupakan bagian dari suatu laporan keuangan perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi dan berfungsi untuk menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban-beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
Informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi meliputi:
- Jenis-jenis pendapatan yang diperoleh dalam suatu periode pajak
- Jumlah pendapatan
- Nilai rupiah dari masing-masing jenis pendapatan
- Jumlah biaya yang dikeluarkan
- Nilai rupiah masing-masing biaya
- Jenis-jenis biaya dalam suatu periode pajak
- Selisih yang diperoleh melalui pengurangan jumlah pendapatan dan biaya merupakan hasil laba atau rugi
3. Laporan keuangan lain
Laporan keuangan lain yang memberikan keterangan yang diperlukan dalam rangka perhitungan Penghasilan Kena Pajak (PKP).
Baca juga Opini: Pentingnya Membayar Pajak bagi Pelaku Usaha
Pentingnya Lampiran Laporan Keuangan pada SPT Tahunan
Lampiran berupa laporan keuangan adalah bagian yang sangat penting dan tidak terpisahkan dari SPT Tahunan PPh Badan karena beberapa alasan sebagai berikut:
1. Sebagai dokumen sumber
Dalam penyusunan SPT Tahunan, laporan keuangan (khususnya laporan laba rugi) digunakan Wajib Pajak sebagai dokumen sumber atau dasar perhitungan PKP.
2. Dasar penilaian kewajaran
Lampiran laporan keuangan juga digunakan oleh DJP untuk menilai apakah SPT Tahunan yang disampaikan wajar atau tidak. Misalnya dengan menghitung debt to equity ratio (DER) perusahaan, dan lain-lain.
Untuk urusan kelola Faktur Pajak, Anda juga bisa mengetahui Cara Input Faktur Pajak Masukan Lewat Handphone Scan QR Code e-Faktur
3. Amanah undang-undang
SPT Tahunan PPh WP Badan dinyatakan tidak lengkap jika tidak disertai dengan laporan keuangan. Hal ini merupakan amanat dari UU KUP.
Ketentuan lebih lanjut tentang pelampiran laporan keuangan ini tercantum dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-19/PJ/2014 tentang Perubahan Kedua atas Perdirjen-pajak No.PER-34/PJ/2010 tentang Bentuk Formulir SPT Tahunan PPh WP OP dan WP Badan Beserta Petunjuk Pengisiannya.
Sedemikian pentingnya lampiran laporan keuangan bagi kepentingan perpajakan, maka setiap WP perlu mengetahui karakteristik kualitatif laporan keuangan. Karakter inilah yang membuat informasi pada laporan keuangan menjadi berguna bagi pemakainya.
Baca juga: Mengapa Akuntansi Perpajakan itu Penting Dipahami oleh Pebisnis?
Karakter Kualitatif Laporan Keuangan
Empat karakter kualitatif pokok yang harus dimiliki laporan keuangan, berdasarkan Ikatan Akuntansi Indonesia (IKI) dalam PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) Nomor 1 adalah sebagai berikut:
1. Dapat dipahami
Salah satu aspek terpenting sebuah laporan keuangan adalah kemudahannya untuk dipahami oleh pemakai informasi. Dalam urusan perpajakan, SPT Tahunan PPh mutlak didukung oleh laporan keuangan yang seimbang.
Artinya, laporan keuangan wajib menampilkan komponen-komponen yang jelas agar mudah dimengerti dan dipahami oleh pemakai. Berkat laporan keuangan yang mudah dipahami itulah di kemudian hari, kesalahpahaman (misleading) antara wajib pajak dan fiskus tidak perlu terjadi.
2. Relevan
Apabila dilihat dari sisi kemanfaatannya, sebuah laporan keuangan harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakainya dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan dianggap memiliki kualitas relevan apabila dapat memengaruhi keputusan ekonomi perusahaan dengan mengevaluasi dan mengoreksi bagaimana kondisi ekonomi perusahaan sebelumnya.
Apakah bisnis Anda bergerak di bidang ekspor-impor? Begini Cara Pengisian PIB yang Benar agar Fungsinya Sama dengan Faktur Pajak
3. Keandalan
Sebuah laporan keuangan harus memuat informasi keuangan yang terbebas dari pengertian menyesatkan, kesalahan material, dan dalam pemakaiannya dapat diandalkan. Laporan keuangan dengan karakteristik andal mencakup penyajian jujur, mengedepankan netralitas dan substansi, pertimbangan sehat dan wajar.
Laporan keuangan mementingkan substansi yang terkandung daripada bentuk laporan itu sendiri. Dalam penyusunan laporan pun tidak ditujukan untuk menguntungkan beberapa pihak tertentu, selalu mengedepankan unsur kehati-hatian dan kelengkapan serta pertimbangan rasional dalam setiap pengungkapan informasi keuangan.
4. Dapat diperbandingkan
Laporan keuangan harus dapat digunakan pemakai untuk membandingkan kondisi keuangan perusahaan antar periode. Perbandingan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Dalam laporan keuangan, pemakai juga dapat membandingkan kondisi keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta pergeseran posisi keuangan secara relatif.
Secara umum, implikasi penting dari karakteristik dapat diperbandingkan adalah pemakai harus mendapatkan informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan sebuah laporan keuangan, perubahan kebijakan, dan pengaruh perubahan kebijakan tersebut. Pengungkapan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan, akan membantu pencapaian daya banding yang lebih besar dan berkualitas.
Baca juga : Begini Tips Cara Membuat Laporan Keuangan yang Simpel
Agar lebih mudah melakukan urusan perpajakan, Anda bisa menggunakan aplikasi pajak online Mekari Klikpajak. Mekari Klikpajak adalah Penyedia Jasa Aplikasi Perpajakan (PJAP) atau Application Service Provider (ASP) yang merupakan aplikasi pajak online mitra resmi DJP yang disahkan dengan Surat Keputusan DJP No. KEP-169/PJ/2018.
Untuk fitur lebih lengkap dari Mekari Klikpajak anda dapat membaca selengkapnya di Fitur Lengkap Aplikasi Pajak Online untuk Urus Pajak Perusahaan
Semoga ini membantu anda!