
Perusahaan ritel kini menghadapi tantangan berlapis akibat dampak perang dagang, seperti meningkatnya harga barang impor yang mempersempit margin keuntungan dan tekanan untuk tetap menawarkan harga yang kompetitif di pasar. Selain itu, volume transaksi harian yang sangat besar menuntut proses pengelolaan pajak yang efektif dan efisien agar terhindar dari kesalahan maupun pemborosan anggaran.
Oleh karena itu, Mekari Klikpajak akan memberikan strategi dalam menghadapi berbagai tantangan yang kerap dihadapi industri retail agar margin tetap terjaga, salah satunya melalui pengelolaan administrasi perpajakan yang efektif dan efisien.
Tantangan yang Sering Dihadapi Industri Retail
Industri retail kerap dihadapkan berbagai kondisi yang menantang, seperti:
- Ketidakpastian Ekonomi Global: Geopolitik dapat memengaruhi fluktuasi nilai tukar hingga tarif impor yang menyebabkan ketidakpastian global memberikan dampak pada stabilitas industri retail di Indonesia.
- Kenaikan Harga Barang Impor: Tarif impor lebih tinggi, pelemahan nilai tukar rupiah, serta gangguan rantai pasok global menyebabkan harga barang impor naik signifikan.
- Ketergantungan Bahan Baku Impor: Struktur produksi retail dan manufaktur Indonesia masih sangat bergantung pada barang modal dan bahan baku impor. Kenaikan harga impor langsung meningkatkan biaya produksi dan mempersempit margin usaha retail.
- Kenaikan Tarif Pajak dan Biaya Operasional: Tarif PPN yang naik menjadi 12% memberikan dampak pada harga jual dan margin keuntungan industri retail.
- Penurunan Daya Beli Konsumen: Inflasi dan kenaikan harga bahan pokok, termasuk impor, menekan daya beli masyarakat sehingga penjualan retail melambat.
- Persaingan dengan E-Commerce: Retail konvensional harus bersaing dengan platform digital yang menawarkan kemudahan dan harga lebih kompetitif.
- Transformasi Digital dan Omnichannel: Retail harus mengadopsi sistem digital, baik untuk operasional maupun pelaporan pajak, agar tetap relevan dan efisien.
Baca Juga: Perbedaan Pajak Transaksi e-Commerce Online Retail dan Marketplace
Dampak Kenaikan Harga Barang Impor pada Profit Retail
Dampak dari kenaikan harga barang impor terhadap keuntungan usaha atau profit retail di antaranya:
- Meningkatkan Biaya Produksi: Kenaikan harga barang modal dan bahan baku impor dapat menyebabkan biaya produksi, terutama di sektor retail yang mengandalkan produk impor atau komponen dari luar negeri.
- Risiko Stok dan Supply Chain: Gangguan rantai pasok global membuat stok barang impor tidak stabil, menambah tantangan bagi pengelolaan inventori retail.
- Inflasi Biaya Dorong: Kenaikan harga impor memicu inflasi biaya dorong (cost-push inflation), yang pada akhirnya menurunkan daya beli rumah tangga dan meningkatkan risiko stagnasi penjualan.
- Penyesuaian Strategi Harga dan Pasokan: Retail perlu menyesuaikan strategi harga, mencari alternatif pemasok lokal, atau melakukan substitusi produk untuk mengurangi ketergantungan pada impor.
- Penyempitan Margin Keuntungan: Retail harus memilih antara menaikkan harga jual yang berisiko kehilangan konsumen, atau menanggung margin yang lebih tipis, sehingga profit tergerus.
Tantangan Pengelolaan Pajak Industri Retail
Selain beberapa kondisi yang menjadi tantangan dampak yang harus ditanggung industri retail, sektor ini juga memiliki kendala lain dalam hal pengelolaan pajaknya, seperti:
- Kompleksitas Administrasi Pajak: Banyaknya jenis pajak yang harus dikelola, seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan berbagai jenis pajak penghasilan, dengan pengelolaan yang semakin detail dan terintegrasi secara digital.
- Volume Transaksi Harian Besar: Kondisi ini menjadi rawan terjadi kesalahan dalam pembuatan Faktur Pajak dan Bukti Potong pajak.
- Banyak Cabang (Outlet): Jumlah outlet yang banyak membuat perusahaan retail kesulitan melakukan konsolidasi dan pelaporan pajak secara terpusat.
- Implementasi Coretax: Seluruh proses administrasi pajak kini harus dilakukan melalui coretax system (sebagaimana diatur dalam PMK 61/2024), sehingga menuntut adaptasi teknologi dalam pengelolaan pajak.
- Risiko Sanksi dan Denda: Ketidakpatuhan ataupun kesalahan dalam pengelolaan administrasi pajak dapat mengakibatkan sanksi administratif hingga denda pajak, sehingga membutuhkan manajemen pajak yang baik.
- Margin Ketat: Kelebihan pembayaran (overpay) atau denda pajak bisa berdampak langsung ke profit perusahaan retail.
- Penjualan Diskon/Promosi: Pemberian diskon sebagai promosi sering kali tidak diselaraskan dengan perhitungan pajak yang tepat, sehingga dapat memengaruhi profit semakin terbatas.
Baca Juga: Pajak Perusahaan Retail: Jenis, Contoh, Cara Kelola
Strategi Hadapi Kenaikan Harga Impor & Kelola Pajak Industri Retail
Pelaku usaha retail dapat menerapkan beberapa strategi berikut dalam menghadapi kenaikan harga impor yang dapat memengaruhi profit perusahaan, di antaranya:
- Lakukan diversifikasi pemasok dengan cara mencari alternatif pemasok lokal untuk mengurangi ketergantungan pada barang impor yang harganya dapat berfluktuatif naik.
- Melakukan substitusi produk dengan fokus pada produk lokal atau mengganti bahan baku untuk menekan biaya produksi dan menjaga harga jual tetap kompetitif.
- Negosiasikan ulang harga bahan baku ataupun produk dengan supplier untuk mengantisipasi kenaikan biaya akibat perubahan pajak dan harga impor.
Sedangkan strategi yang dapat dilakukan industri retail dalam mengelola administrasi perpajakannya guna menjaga profit margin, maka perlu memerhatikan hal berikut:
- Menyediakan sistem pelaporan pajak yang scalable dan efisien untuk bisnis ritel multi-outlet.
- Menekan potensi denda dan kerugian akibat kesalahan faktur.
- Memastikan pelaporan PPN dan PPh selaras dengan ritme transaksi retail yang cepat.
Baca Juga: Cara Membuat Bukti Potong PPh Unifikasi di e-Bupot
Solusi Kelola Pajak untuk Industri Retail dengan Mekari Klikpajak
Mekari Klikpajak hadir untuk menjawab berbagai tantangan dan kendala yang dihadapi industri retail untuk menjaga profit melalui pengelolaan pajak yang efektif dan efisien, karena fitur yang mendukung bisnis retail untuk mudah mengelola pajaknya, di antaranya:
- e-Faktur Massal & Multi-Cabang: Perusahaan dapat mengunggah faktur pajak dari berbagai outlet secara serentak dengan berbagai macam cara yang dapat dilakukan (seperti: input manual, input dengan template, dan integrasi dengan API)
- Manajemen Multi-Cabang, Pelaporan Pajak Terpusat:
- Dashboard: Kelola seluruh kewajiban PPN & PPh dari berbagai cabang di satu dashboard.
- Multi-access role: dapatkan kustomisasi role dengan multi akun dan multi NPWP untuk mengatur kelola pajak perusahaan.
- Approval flow: untuk meningkatkan keakuratan data dan minim kesalahan, bisnis bisa menerapkan approval flow untuk pembuatan faktur, bukti potong, dan SPT sebelum di upload ke DJP.
- Integrasi Sistem Akuntansi dan ERP: otomatisasi input data transaksi harian langsung ke sistem pajak menggunakan Mekari Jurnal ERP dan integrasi dengan ERP lain menggunakan API.
- e-Bupot & Pemotongan PPh Otomatis: otomatisasi faktur masukan dan bukti potong transaksi dengan vendor/supplier pihak ketiga dengan sistem Coretax di Mekari Klikpajak
Baca Juga: Cara Membuat Faktur Pajak Keluaran di e-Faktur
Manfaat yang Dapat Diperoleh Industri Retail
Dalam situasi harga impor yang terus meningkat dan persaingan diskon di pasar, efisiensi dalam pengelolaan pajak menjadi strategi cerdas untuk menjaga keuntungan bisnis ritel, khususnya bagi perusahaan dengan banyak cabang.
Mekari Klikpajak hadir sebagai solusi untuk membantu konsolidasi otomatisasi, serta memastikan akurasi pelaporan pajak di seluruh cabang atau outlet Anda.
Dari berbagai strategi yang diterapkan dan penggunaan aplikasi pajak online Mekari Klikpajak, beberapa manfaat berikut akan dirasakan oleh bisnis retail, seperti:
- Pengurangan waktu kerja tim finance dalam proses pelaporan hingga 60%.
- Margin bisnis lebih terlindungi dari risiko denda atau kelebihan bayar.
- Pelaporan pajak lebih akurat, sesuai dengan dinamika penjualan retail.
- Meningkatkan visibilitas dan konsistensi antar outlet dalam pelaporan pajak.
Kesimpulan
Kenaikan harga barang impor dan beberapa faktor lain menjadi tantangan bagi industri retail. Biaya produksi yang meningkat akibat tarif impor dan pelemahan nilai tukar rupiah mempersempit margin keuntungan dan menuntut industri ini melakukan penyesuaian strategi bisnis yang menyeluruh.
Strategi yang efektif meliputi diversifikasi rantai pasok, substitusi produk, pemanfaatan insentif pemerintah, hingga optimalisasi pengelolaan pajak melalui digitalisasi administrasi pajak dan pengelolaan laporan keuangan melalui software akuntansi Mekari Jurnal ERP, dapat memastikan kepatuhan dan efisiensi biaya.
Dengan memahami dampak kenaikan harga impor serta penerapan strategi yang adaptif, pelaku usaha retail diharapkan dapat menjaga profit dan tetap kompetitif di tengah dinamika ekonomi global.
Referensi
Database Peraturan JDIH BPK. “Peraturan Menteri Keuangan No. 81 Tahun 2024 tentang Ketentuan Perpajakan dalam Rangka Pelaksanaan Sistem Inti Administrasi Perpajakan”
Challenge Advisory.org. “What is Potential of Digital Twin Technology in Retail”
UWCPED.org. “The Challenge of Retail Strategy”
BIPK UMA.ac.id. “Industri Retail: Dinamika, Tantangan, dan Peluang di Era Digital”