Daftar Isi
12 min read

Equipment: Memahami Contoh, Karakteristik, Serta Perbedaannya dengan Supplies

Tayang 17 May 2022
equipment
Equipment: Memahami Contoh, Karakteristik, Serta Perbedaannya dengan Supplies

Dalam menjalankan aktivitas bisnis diperlukan satu unsur penting agar proses kerja berjalan maksimal yaitu equipment. Banyak yang mengira kalau equipment adalah supplies. Padahal keduanya mempunyai definisi serta ciri yang berbeda.

Equipment lebih dikenal dengan istilah peralatan. Sementara supplies sering disebut dengan perlengkapan. Untuk mengetahui definisi, jenis, serta ciri equipment dan juga apa saja perbedaanya dengan supplies. Simak ulasan ringkasnya dibawah ini.

Apa itu Equipment?

Apa arti equipment dalam bidang industri dan bisnis? Equipment adalah sebuah unsur kerja, bisa berupa barang ataupun tempat yang dipakai untuk menjalankan semua kegiatan bisnis. Atau lebih mudahnya, equipment merupakan peralatan kerja yang jangka umurnya sangat panjang.

Adapun contoh equipment seperti mesin produksi, komputer, kendaraan, furniture kantor, gudang, serta gedung yang dijadikan tempat untuk mengelola bisnis tersebut. Dibandingkan dengan unsur lainnya seperti perlengkapan, daya pakai dari equipment lebih lama dan tentu harganya juga cukup tinggi.

Dalam laporan keuangan, equipment dicatat sebagai aset tetap karena sifatnya yang tahan lama dan bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang selama tidak mengalami kerusakan. Jenis dari equipment pun bergantung pada bisnis yang dikelola.

Misalnya saja untuk bisnis pembuatan makanan seperti catering. Kitchen equipment adalah alat untuk mendukung kegiatan operasional dari usaha tersebut. Adapun contoh dari kitchen equipment meliputi kompor gas medium pressure, steamer, mixer spiral, kendaraan untuk mengantarkan produk yang sudah jadi, dan lain-lain.

Jenis-Jenis Equipment Perusahaan

Modal yang tinggi sangat diperlukan jika Anda ingin membuka sebuah perusahaan. Anggaran dari modal tersebut sebagian besar akan dipergunakan untuk membeli equipment guna menunjang produktivitas bisnis. Equipment adalah unsur penting yang harus ada pada bisnis bidang apapun.

Secara garis besar, equipment dibagi menjadi dua jenis berdasarkan pada ukuran serta kinerja dalam bisnis. Adapun kedua jenis dari equipment adalah.

1. Peralatan Kecil

Banyak yang mengira equipment perusahaan selalu memiliki ukuran yang besar. Padahal apapun jenis barangnya selama memenuhi kriteria sebagai alat dan diperlukan untuk memperlancar kegiatan operasional perusahaan, maka termasuk dalam jenis equipment.

Adapun contoh peralatan kecil yang termasuk kedalam equipment adalah obeng, kotak penyimpanan, mouse, kalkulator, dan lain-lain. Peralatan kecil ini nantinya juga akan dicatat sebagai aktiva tetap dalam buku laporan.

Karena penggunaannya dilakukan dalam jangka waktu lama dan hampir dipakai setiap hari, maka jenis equipment ini juga akan mengalami penyusutan nilai.

2. Peralatan Besar

Equipment yang termasuk dalam peralatan besar sangat banyak macamnya bergantung pada bidang usaha yang dikelola. Secara garis besar, jenis peralatan ini diartikan sebagai aset perusahaan yang mampu memberikan penghasilan dalam jumlah tinggi serta berpotensi untuk dijual kembali dilain waktu.

Peralatan besar merupakan jenis equipment yang harus dimiliki perusahaan entah dengan membelinya dalam kondisi baru atau sudah terpakai. Equipment ini berpengaruh besar dalam aktivitas operasional perusahaan sehingga tanpa peralatan ini target usaha akan sulit dicapai.

Contoh peralatan besar yang tergolong equipment adalah kendaraan pengangkut, mesin produksi, komputer, gedung perkantoran, gudang, perabot perkantoran, dan lain sebagainya.

Sama seperti peralatan kecil, jenis equipment ini nantinya juga akan dicatat sebagai aktiva tetap. Dan seiring dengan berjalannya waktu, nilainya akan semakin mengalami penyusutan.

Karakteristik Equipment

Apakah semua barang yang menunjang proses produksi bisa dikategorikan kedalam equipment? Selain equipment, ada unsur lain yang berguna untuk memaksimalkan produksi. Salah satunya adalah supplies. Jadi tidak semua barang yang ada pada perusahaan disebut dengan equipment.

Untuk lebih mudahnya, berikut ini adalah beberapa ciri dari equipment. Diantaranya yaitu:

1. Memiliki Ukuran yang Lebih Besar

Equipment adalah barang yang bisa memberikan keuntungan cukup besar bagi perusahaan. Ini karena kinerja dari peralatan tersebut berperan penting dalam proses produksi. Tanpa kehadiran equipment, maka jumlah produksi tidak bisa dimaksimalkan.

Hampir sebagian besar peralatan yang masuk dalam equipment memiliki ukuran yang lebih besar. Misalnya saja seperti mesin produksi, kendaraan pengangkut, perabotan untuk kantor, dan sebagainya. Tak hanya dalam bentuk barang, equipment juga bisa berupa tempat seperti gedung dan gudang.

Selain mempunyai ukuran yang besar, harga dari equipment pun relatif tinggi. Meski memakan budget yang besar, perusahaan tak bisa mengabaikan peran dari equipment. Itulah mengapa anggaran utama perusahaan selalu diperuntukkan untuk membeli ataupun menyewa equipment.

2. Memiliki Biaya Penyusutan

Equipment adalah barang yang habis pakai dan bisa dimanfaatkan dalam jangka waktu lama. Meski begitu, seiring dengan berjalannya waktu fungsi dari equipment akan mengalami penurunan. Itulah mengapa dalam buku laporan, equipment termasuk dalam aktiva tetap yang memiliki nilai penyusutan.

Misalnya saja equipment berupa mesin produksi. Jenis peralatan ini dipakai untuk kebutuhan produksi hampir setiap hari dengan jam kerja yang tinggi. Tentunya fungsi dari equipment tersebut akan mengalami penurunan lambat laun.

Meski telah dilakukan perawatan secara teratur, tetap saja mesin produksi memiliki batas usia kerja. Begitu juga dengan gedung, juga akan mengalami kerusakan dalam jangka waktu tertentu.

3. Memiliki Usia Pemakaian Diatas 1 Tahun

Walaupun fungsinya lambat laun akan menyusut dan harganya cukup tinggi, namun equipment adalah peralatan yang bisa dipakai dalam jangka waktu lama yaitu diatas 1 tahun. Jadi pihak perusahaan tidak setiap tahun mengeluarkan uang untuk membeli peralatan pendukung tersebut.

Apalagi jika penggunaannya dilakukan dengan benar dan dirawat secara teratur, maka usia pemakaian equipment akan semakin lama. Namun ada beberapa faktor yang menyebabkan perusahaan terpaksa melakukan pembelian equipment baru seperti mesin produksi selain disebabkan karena kerusakan.

Salah satu faktornya adalah upgrade seri mesin terbaru yang tentunya memiliki performa yang lebih baik. Dengan begitu kerja produksi akan semakin maksimal dibandingkan dengan menggunakan mesin yang lama.

4. Bisa Dijual Kembali

Jika perusahaan membutuhkan equipment baru dengan teknologi yang canggih. Maka peralatan yang lama dan tak terpakai bisa dijual kembali. Tentunya dengan risiko harganya jauh lebih rendah dari pembelian.

Meski dirasa rugi, namun menjual kembali equipment yang sudah terpakai dianggap sebagai solusi terbaik. Karena jika disimpan, lama kelamaan kondisinya bisa rusak dan memerlukan ruang yang cukup besar untuk menyimpannya.

5. Memerlukan Bahan Bakar atau Tenaga Listrik

Equipment adalah unsur pendukung operasional bisnis yang terdiri dari beberapa jenis seperti barang dan tempat. Sebagian jenis barang yang tergolong dari equipment memerlukan tenaga listrik ataupun jenis bahan bakar lainnya untuk mengoperasikan.

Contohnya seperti mesin produksi yang memerlukan bahan bakar sebagai mesin penggerak. Begitu juga dengan kendaraan pengangkut yang juga membutuhkan tenaga berupa bahan bakar. Selain itu, ada juga beberapa equipment yang hanya bisa dioperasikan menggunakan listrik seperti komputer dan mixer.

Mengenal Definisi Supplies

supplies

Tak sedikit orang yang menganggap bahwa supplies dan equipment adalah istilah yang sama. Padahal keduanya memiliki peran yang berbeda pada aktivitas perusahaan. Jika Anda bekerja sebagai akuntan, maka memahami kedua istilah tersebut menjadi hal yang wajib dilakukan.

Hal tersebut untuk memudahkan pengelompokan barang mana yang termasuk kedalam equipment dan supplies. Dengan begitu pembuatan laporan keuangan akan lebih mudah dan operasional perusahaan bisa berjalan dengan lancar.

Lantas apa arti sebenarnya dari supplies? Beberapa barang yang merupakan jenis supplies memiliki ukuran kecil dan sering dianggap sebelah mata. Namun tanpa adanya supplies, maka kerja karyawan perusahaan tidak akan maksimal.

Secara umum supplies diartikan sebagai beberapa jenis barang yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang sifatnya habis pakai dan bisa digunakan berulang kali. Misalnya saja seperti kertas, pensil, pulpen, tinta printer, dan sebagainya.

Karena sering dipakai hampir setiap hari, maka barang-barang tersebut akan mudah habis dan harus segera diganti dengan yang baru. Walaupun harga dari barang-barang supplies termasuk murah. Namun perusahaan tetap saja mengeluarkan dana yang besar untuk membeli perlengkapan tersebut.

Baca Juga: Pengertian Harta Lancar beserta Contohnya

Terlebih untuk perusahaan yang skalanya besar, dana yang dipakai pun akan semakin tinggi pula. Sebab itulah pelaku usaha biasanya akan menyisihkan anggaran untuk membeli supplies agar tidak mengganggu aktivitas produksi.

Jenis-Jenis Supplies

Kesamaan antara supplies dan equipment adalah sama-sama dikelompokkan dalam beberapa jenis untuk memudahkan pembelian serta penyiapan peralatan dan perlengkapan tersebut. Jika equipment dibedakan atas ukuran peralatan, lain halnya dengan supplies.

Tipe dari barang supplies dikelompokkan berdasarkan fungsi kerjanya. Adapun jenis dari supplies adalah sebagai berikut:

1. Perlengkapan Pabrik

Bila equipment adalah unsur utama dalam aktivitas pabrik, berbeda dengan supplies yang hanya perlengkapan pendukung yang diperlukan untuk menjalankan aktivitas produksi di pabrik. Contoh dari perlengkapan pabrik misalnya seperti peralatan untuk membersihkan serta merawat pabrik maupun mesin.

Walaupun jumlahnya tak seberapa, tetap saja perlengkapan pabrik ini harus dicatat dalam buku laporan. Selain memudahkan pengecekan juga untuk mempersingkat perhitungan karena biasanya perlengkapan ini merupakan bagian dari aset perusahaan.

Namun ada juga beberapa perusahaan yang memberlakukan aturan lain dimana perlengkapan pabrik dimasukkan kedalam bagian overload. Jadi nantinya biaya penyediaan perlengkapan pabrik dimasukkan ke dalam harga jual tiap unit produk.

2. Perlengkapan Kantor

Dibandingkan dengan perlengkapan pabrik, supplies yang termasuk dalam perlengkapan kantor lebih banyak jenisnya. Mulai dari kertas, pulpen, spidol, pensil, tinta, dan lain sebagainya. Jadi perlengkapan kantor merupakan barang-barang yang diperlukan untuk mendukung kegiatan perkantoran.

Jumlah dari perlengkapan kantor juga harus dicatat secara lengkap dan akurat. Tak terkecuali dengan stok yang tersisa. Perhitungan secara faktual pun perlu diterapkan dengan menambahkan nilai saldo awal dengan angka pembelian kemudian dikurangi dengan stok perlengkapan yang tersisa.

Karakteristik Supplies

Ada banyak barang yang terdapat pada perusahaan baik yang berukuran besar maupun kecil. Untuk memudahkan Anda menentukan jenis barang yang termasuk supplies, kenali beberapa ciri dari barang supplies berikut ini.

1. Harga Relatif Terjangkau

Dari beberapa contoh yang disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa ukuran dari barang supplies lebih kecil dan memiliki harga yang terjangkau. Meski begitu anggaran yang dibutuhkan bisa sangat besar bergantung pada jenis usaha apakah skala besar atau skala kecil.

2. Tidak Memiliki Biaya Penyusutan

Jika equipment adalah jenis peralatan yang akan mengalami penyusutan fungsi jika dipakai dalam jangka waktu lama, tidak begitu dengan supplies. Jenis perlengkapan pendukung produksi ini tidak memiliki nilai penyusutan karena begitu barang habis akan diganti dengan yang baru.

3. Usia Pemakaian Maksimal 1 Tahun

Hampir setiap bulannya perusahaan selalu menyediakan anggaran untuk membeli supplies pabrik maupun kantor. Ini karena jenis barang supplies cepat habis dan batas pemakaian maksimal hanya 1 tahun. Jadi harus dilakukan pembelian secara berkala agar stok tidak habis.

4. Tidak Dapat Dijual Kembali

Perbedaan yang paling mendasar antara supplies dan equipment adalah sifat kontinuitas dimana barang yang termasuk dalam equipment bisa dijual kembali sementara supplies tidak dapat diperjualbelikan.

5. Tidak Memerlukan Tenaga Listrik dan Bahan Bakar

Pengoperasian dari supplies tidak memerlukan tenaga listrik sama sekali maupun jenis bahan bakar apapun. Jadi tinggal pakai saja dan dijamin lebih ringkas dan praktis.

6. Tidak Dicatat Sebagai Aktiva Lancar

Setiap pembelian supplies harus dicatat kedalam laporan keuangan akan tetapi tidak dianggap sebagai aktiva lancar. Hal tersebut karena barang supplies tidak bisa dijual kembali sehingga tak dapat diubah dalam bentuk nominal uang.

Jadi sama-sama dicatat dalam laporan keuangan namun equipment adalah barang yang termasuk dalam aktiva tetap sebab dapat dijual kembali sehingga nilainya dapat berubah menjadi nominal uang.

Perbedaan Equipment dan Supplies

Dari uraian yang disebutkan diatas, bisa diambil kesimpulan mengenai perbedaan kedua unsur yang diperlukan dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Adapun perbedaan antara supplies dan equipment adalah:

Perbedaan

Equipment

Supplies

Biaya penyusutan

Mempunyai biaya penyusutan

Tidak mempunyai biaya penyusutan

Batas pemakaian

Bisa digunakan diatas 1 tahun

Hanya bisa digunakan maksimal 1 tahun

Penjualan kembali

Bisa dijual kembali meski nilainya lebih rendah

Tidak bisa dijual kembali

Harga

Ukuran relatif besar dengan harga yang cukup tinggi

Ukuran kecil dengan harga relatif terjangkau

Tenaga listrik

Membutuhkan tenaga listrik maupun bahan bakar untuk pengoperasian

Tidak membutuhkan tenaga listrik

Peran dalam produksi

Sebagai peralatan utama dalam proses produksi

Sebagai pelengkap operasional produksi

Pencatatan laporan

Tercatat sebagai aktiva tetap

Tidak tercatat sebagai aktiva lancar

 

Bagaimana Cara Merawat Equipment?

Equipment adalah peralatan yang pembeliannya hanya dilakukan beberapa tahun sekali karena jenis barang ini memiliki ketahanan yang tinggi. Meski begitu untuk menekan anggaran produksi, perawatan terhadap equipment perlu dilakukan agar tidak mudah rusak sehingga usia pemakaian bisa lebih panjang.

Beberapa jenis equipment memang memerlukan maintenance khusus. Namun pada dasarnya pelaku usaha bisa melakukannya sendiri tanpa atau dengan bantuan teknisi. Adapun cara merawat equipment adalah:

1. Mempelajari Cara Mengoperasikan Equipment dengan Baik

Heavy equipment adalah jenis peralatan pendukung kerja operasional perusahaan yang ukurannya cukup besar. Sebut saja seperti kendaraan dan mesin pabrik. Pengoperasian kedua peralatan tersebut tidak boleh sembarangan dan harus sesuai dengan petunjuk.

Tentunya jika Anda mengoperasikannya dengan baik dan berpegangan pada buku petunjuk, bisa meminimalisir kesalahan sehingga kondisi equipment bisa tetap awet. Selain pengoperasian, hal penting yang dilakukan pada equipment adalah instalasi atau pemasangan.

Jika tidak bisa melakukannya sendiri dan khawatir salah sehingga mesin tidak bisa bekerja, Anda bisa meminta bantuan pada teknisi atau bagian IT kantor.

2. Menggunakan Bahan yang Berkualitas

Salah satu faktor yang mempengaruhi keawetan equipment adalah pemakaian bahan yang berkualitas. Misalnya saja equipment kantor berupa printer. Maka sebaiknya gunakan kertas yang berkualitas serta tinta yang sesuai dengan jenis mesin pencetak tersebut.

Begitu juga dengan kendaraan, bahan bakar yang digunakan harus sesuai standar agar kondisi mesin tidak mudah rusak. Bagaimanapun juga kedua equipment tersebut hampir selalu digunakan setiap hari. Jika terjadi permasalahan bisa menghambat aktivitas operasional perusahaan.

Mesin produksi pabrik juga mudah mengalami kerusakan bila bahan baku yang dipakai tidak sesuai standar. Sebab itulah sebaiknya perusahaan tak hanya memperhatikan biaya produksi saja, melainkan juga ongkos perawatan agar equipment bisa digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama.

3. Menjaga Equipment Agar Tetap Bersih

Menjaga kebersihan equipment adalah hal sepele namun sering diabaikan. Tak hanya sekedar membersihkan secara teratur, tetapi juga menjauhkan equipment dari benda-benda yang bisa memicu korosif. Misalnya saja seperti makanan dan minuman.

Membersihkan equipment juga harus menggunakan peralatan khusus seperti kain berserat serta cairan pembersih yang memang diperuntukkan bagi equipment tersebut. Selain itu kondisi sekitar juga harus dijaga kebersihannya agar tak membuat equipment cepat kotor.

Untuk membersihkan komponen equipment bagian dalam memang diperlukan perlakukan khusus agar tidak mempengaruhi kerja mesin. Perusahaan biasanya sudah memiliki tenaga teknisi yang bertugas mengerjakan kegiatan tersebut.

Perawatan equipment sebaiknya dilakukan secara berkala mulai dari 6 bulan sekali hingga 1 tahun sekali agar kerja equipment bisa tetap stabil. Jangan menunggu peralatan rusak karena bisa berdampak buruk pada proses produksi.

Equipment adalah peralatan pendukung utama pada aktivitas perusahaan. Bentuknya bisa berupa barang maupun tempat. Harga equipment memang cukup tinggi tapi perusahaan harus memiliki equipment lengkap jika ingin proses produksi berjalan dengan lancar.

Kategori : Edukasi

Mekari Klikpajak_Promo

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Klikpajak

Mekari Klikpajak_Promo

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Klikpajak