5 min read

Account Receivable-Account Payable dan Perbedaan

Tayang 12 Jun 2025
Diperbarui 16 Juni 2025
Perbedaan Account Payable dan Account Receivable
Account Receivable-Account Payable dan Perbedaan

Account Payable dan Account Receivable adalah istilah akuntansi yang sudah sering kali didengar. Agar suatu perusahaan dapat berjalan tanpa hambatan, selain proses produksi, faktor lain yang berperan penting ialah aktivitas jual-beli dan utang piutang yang lebih dikenal dengan Account Payable dan Account Receivable.

Di samping proses produksi, proses jual beli dan utang piutang ini merupakan hal yang lazim diterapkan dalam bisnis. Bahkan cenderung dibutuhkan karena dapat memberikan keuntungan serta menimbulkan apa yang disebut dengan aliran kas atau cash flow.

Mekari Klikpajak akan mengulas seputar account payable dan account receivable serta perbedaan mendasarnya untuk memudahkan memahami keduanya untuk mengelola keuangan perusahaan.


Apa itu Account Payable?

Account Payable (AP) dapat diartikan sebagai utang dagang.

Secara garis besar, Account Payable adalah kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang harus segera dipenuhi dalam jangka waktu tertentu.

A. Account Payable terjadi karena apa?

Terjadinya account payable ketika perusahaan dalam kondisi seperti berikut:

1. Membeli secara kredit

Account payable biasanya terjadi karena perusahaan membeli secara kredit kepada pihak lain dengan tujuan untuk menjual kembali barang dagangan kepada konsumen.

2. Pembelian dengan uang muka (DP/down payment)

Damping dengan cara kredit, utang dagang juga bisa disebabkan oleh pembelian menggunakan uang muka serta pembayaran yang dilakukan sebelum barang diterima (cash before delivery).

B. Account payable sebagai liabilitas

Penting untuk mengetahui bahwa Account Payable tercatat bukan ketika suatu barang dipesan, tetapi ketika barang tersebut sudah berada di tangan konsumen.

Apabila ada potongan dalam pembelian secara tunai, maka utang dagang tersebut harus dilaporkan sesuai jumlah yang dipotong oleh potongan tunai.

Oleh karena itu, di dunia bisnis Account Payable dapat disebut liabilitas.

C. Account Payable terjadi pada perusahaan apa saja?

Umumnya, Account Payable ini biasa terjadi pada perusahaan yang bergerak di bidang:

  1. Perdagangan atas pembelian barang jadi
  2. Industri/pabrik atas pembelian bahan baku

Baca Juga: Tindakan dan Ketentuan Penagihan Pajak

Apa itu Account Receivable?

Account Receivable artinya kebalikan dari Account Payable, dan dapat diartikan sebagai piutang usaha.

Umumnya, Account Receivable adalah catatan transaksi dari pihak lain, misalnya konsumen, yang menjadi acuan suatu perusahaan untuk menerima uang dari mereka.

Catatan transaksi yang dimaksud merupakan penagihan kepada konsumen yang telah berutang kepada pihak penjual.

Pihak penjual dan konsumen di sini dapat berarti organisasi, perusahaan atau perorangan.

Berbeda dengan Account Payable, Account Receivable tercatat bukan ketika perintah penjualan dibuat, akan tetapi account receivable baru akan tercatat jika pembeli sudah memberi dengan sistem cicil atau langsung membayar lunas di awal.

Apabila pembayaran dilakukan saat barang dagangan diterima, maka piutang usahanya dicatat ketika perusahaan menerbitkan invoice kepada pihak konsumen.

Sekarang ini, banyak perusahaan yang menerapkan sistem pembayaran secara kredit.

Tujuannya adalah agar perusahaan dapat menjual banyak barang dagangan maupun jasa, menghabiskan stok, sehingga tak ada barang yang tersisa dan perusahaan terhindar dari kerugian.

Baca Juga: Rekomendasi Aplikasi Pajak Online untuk Perusahaan

Ciri-ciri Account Receivable

Perlu diingat bahwa Account Receivable memiliki tiga ciri-ciri utama, yakni:

1. Nilai Jatuh Tempo

Nilai jatuh tempo diartikan sebagai jumlah nilai transaksi utama yang ditambah bunga.

Umumnya, pembayaran yang memiliki jatuh tempo dalam kurun waktu tertentu akan menimbulkan bunga.

Bunga ini wajib dibayarkan oleh pihak terutang.

2. Tanggal Jatuh Tempo

Tanggal jatuh tempo adalah hari atau tanggal pembayaran yang telah ditentukan.

Pada tanggal ini, pihak penjual harus menagih tagihan yang wajib dibayar oleh pihak konsumen.

Apabila pihak konsumen terlambat dalam membayarnya, atau tidak sesuai tanggal jatuh tempo, maka biasanya pihak penjual akan menerapkan sistem denda.

Sehingga jumlah tagihan yang harus dibayarkan jauh lebih besar dibandingkan jumlah tagihan saat jatuh tempo.

3. Umur Jatuh Tempo 

Dalam Account Receivable, umur jatuh tempo dibagi menjadi dua jenis, yaitu umur jatuh tempo bulanan dan umur jatuh tempo harian.

Piutang yang menggunakan sistem tempo bulanan, waktu jatuh tempo penagihan pembayarannya sama dengan tanggal terjadinya piutang pada bulan-bulan berikutnya.

Contohnya;
Bila penagihan dilakukan tanggal 6 Mei, maka piutang selanjutnya akan ditagih pada 6 Juni, tanggal yang sama bulan-bulan selanjutnya hingga utang tersebut lunas.

Perbedaan Account Payable dan Account Receivable (1)

Setelah memahami dua istilah akuntansi seperti Account Payable atau utang dagang dan Account Receivable adalah seperti apa, sekarang waktunya untuk memperhatikan pemenuhan kewajiban perpajakannya.

Tentu saja, dalam operasional laporan keuangan perusahaan tidak lepas dari aktivitas perpajakan, mulai dari Faktur Pajak, pembuatan bukti potong pajak, pembayaran dan penyetoran pajak, hingga pelaporan pajak.

Semua urusan perpajakan itu bisa mudah Anda lakukan dengan aplikasi pajak online yang didukung dengan teknologi komputasi awan (cloud computing). Anda dapat menemukannya melalui Mekari Klikpajak yang sudah dilengkapi dengan sistem Coretax dan terintegrasi dengan software akuntansi Mekari Jurnal ERP, sehingga Anda dapat mengelola laporan keuangan sekaligus perpajakannya secara otomatis.

Perbedaan Account Payable dan Account Receivable

Berikut perbedaan mendasar dari account payable dan account receivable:

Aspek Account Payable Account Receivable
Aspek Utang perusahaan ke pihak lain Piutang yang harus dibayar oleh pelanggan
Posisi di laporan keuangan Kewajiban (Liabilitas) Aset (Aktiva)
Contoh Beli bahan baku dari supplier secara kredit  Menjual produk pada pelanggan secara kredit
Sifat Uang keluar (keluaran kas di masa depan) Uang masuk (pemasukan kas di masa depan)
Tujuan Mencatat kewajiban membayar Mencatat hak menerima pembayaran

Baca Juga: Memahami Cash Basis dan Accrual Basis dalam Akuntansi

Kesimpulan

Account Payable (AP) dan Account Receivable (AR) adalah dua konsep utama dalam akuntansi yang berkaitan dengan transaksi utang dan piutang perusahaan.

Account payable mengacu pada kewajiban perusahaan untuk melunasi utang kepada pihak ketiga, seperti vendor atau pemasok, karena pembelian barang atau jasa secara kredit.

Sedangkan account receivable adalah hal perusahaaan untuk menerima pembayaran dari pelanggan atas penjualan barang atau jasa yang dilakukan secara kredit.

Keduanya sangat penting dalam menjaga kelancaran arus kas dan stabilitas keuangan perusahaan. Account payable dicatat sebagai liabilitas jangka pendek di laporan keuangan, sedangkan account receivable masuk sebagai aset lancar.

Pengelolaaan account payable dan account receivable yang baik memungkinkan perusahaan memenuhi kewajiban pembayaran tepat waktu serta memastikan penerimaan kas dari pelanggan berjalan optimal.

Dengan memahami serta mengelola account payable dan account receivable secara efisien, perusahaan dapat membangun hubungan yang baik dengan pemasok dan pelanggan, sekaligus menjaga arus kas agar operasional bisnis tetap berjalan lancar dan mendukung pertumbuhan usaha secara berkesinambungan.

Referensi

Nonprofitbasicaccount.org. “Accounting and Bookkeeping-Account Payable
Nonprofitbasicaccounting.org. “Accounting and Bookkeeping-Account Receivable

Kategori : Edukasi

Aplikasi Pajak Online Mekari Klikpajak

Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Klikpajak
Integrasi Klikpajak-Jurnal
Ikuti akun media sosial resmi dari Mekari Klikpajak
WhatsApp Hubungi Kami