Investor ulung atau yang sudah berpengalaman dalam investasi saham, tentu sering menjumpai istilah ROA. ROA adalah hal yang sangat krusial dan dilihat pertama kali oleh investor ketika membaca laporan keuangan sebuah perusahaan.
Tujuan utamanya sebagai dasar informasi untuk memprediksi bagaimana kinerja perusahaan tersebut di masa depan. Perannya yang penting tentu mengharuskan investor memahami apa itu ROA dan berbagai hal terkait secara akurat.
Nah, jika ingin mengetahui penjelasan lebih detail mengenai ROA, fungsi, jenis, atau bahkan rumusnya maka bisa simak artikel ini.
Pengertian ROA
Pengertian ROA atau Return On Assets secara umum merupakan jenis dari rasio profitabilitas, dimana biasanya dimanfaatkan untuk menilai kemampuan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dalam memperoleh laba lewat aktiva.
Dengan adanya rasio ini, kemampuan dari perusahaan tersebut dinilai sesuai dengan keuntungan yang diperoleh dalam periode lampau supaya bisa digunakan pada masa atau periode berikutnya.
Berkaitan dengan hal ini, aset atau aktiva dalam ROA adalah harta perusahaan yang didapat dari modal pribadi maupun pihak lain yang sudah diubah menjadi aktiva perusahaan dengan tujuan untuk memenuhi semua kebutuhan operasional.
ROA juga memiliki kegunaan untuk mengevaluasi, apakah pihak manajemen sudah mendapat imbalan atau hak sesuai assets yang mereka miliki.
Rasio ini memang sangat penting bagi siapapun yang akan melakukan evaluasi terhadap perusahaan yang menggunakan modal atau dananya. Singkatnya, ROA biasa digunakan oleh manajemen tingkat atas untuk melakukan evaluasi pada unit bisnis di perusahaan multinasional.
Definisi ROA Menurut Beberapa Ahli
Para ahli ternyata juga mengungkapkan pendapatnya tentang ROA, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Eduardus Tandelilin
Eduardus Tandelilin merupakan seorang ahli ekonomi dan dosen di salah satu Universitas ternama yang ada di Yogyakarta. Menurutnya, ROA merupakan sebuah alat yang memiliki fungsi untuk menilai bagaimana kemampuan aset perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Dengan melakukan penilaian pada aset yang ada, perusahaan bisa memprediksi jumlah keuntungan yang akan didapatnya.
2. Horne & Wachowicz
Horne & Wachowicz adalah ahli dalam manajemen keuangan, mengungkapkan bahwa ROA merupakan alat yang berguna untuk mengetahui efektifitas dalam penggunaan aset untuk mendapatkan keuntungan lewat aktiva yang ada.
3. Kasmir
Penulis buku ternama dengan judul Analisis Laporan Keuangan ini juga mengemukakan pendapat, bahwa ROA adalah sebuah rasio yang berguna untuk melakukan penilaian hasil dari sejumlah aktiva yang dimanfaatkan oleh sebuah perusahaan. Dengan kata lain, ROA merupakan rasio antara jumlah keuntungan atau laba yang didapat dengan jumlah aktiva yang sudah digunakan.
4. Bambang Riyanto
Bambang Riyanto juga penulis buku yang memiliki judul Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Pendapatnya tentang ROA yaitu kemampuan suatu modal yang sudah diinvestasikan dalam nilai aktiva, dimana bertujuan untuk memperoleh keuntungan bersih setelah dibebankan biaya pajak.
5. Fahmi
Definisi ROA menurut Fahmi, yaitu suatu alat untuk mengetahui sejauh manakah investasi yang sudah dilakukan bisa menghasilkan laba sesuai harapan. Nilai investasi dalam hal ini sama seperti aset perusahaan dalam bentuk modal yang sudah ditanamkan.
6. Sawir
Sawir menyebutkan jika ROA merupakan rasio yang digunakan untuk melakukan penilaian kemampuan manajemen perusahaan untuk mendapat laba. Jika nilai ROA sebuah perusahaan semakin besar, maka tingkat keuntungan yang didapat juga semakin besar. Dengan begitu, maka posisi perusahaan untuk mempergunakan segala macam asetnya juga semakin baik.
Berbagai Macam Unsur Pembentuk ROA
Komponen yang termasuk pembentuk ROA adalah pendapatan, beban, keuntungan, hingga kerugian. Berikut ini penjelasan secara detail mengenai unsur tersebut:
- Keuntungan atau laba merupakan kenaikan ekuitas suatu perusahaan dari insidentil yang berasal dari investasi atau pendapatan oleh pemilik bisnis.
- Kerugian merupakan penurunan ekuitas perusahaan dari insidentil yang disebabkan oleh beban atau distribusi terhadap pemilik bisnis.
- Pendapatan merupakan arus masuk aktiva yang ada pada aktiva entitas dalam sebuah periode yang disebabkan oleh produksi atau pengiriman barang, penyedia jasa, dan kegiatan lainnya yang termasuk dalam operasi utama.
- Beban dalam ROA adalah arus keluar dalam aktiva suatu entitas dalam sebuah periode, yang disebabkan karena produksi atau pengiriman barang, penyedia jasa perusahaan, dan kegiatan lainnya yang termasuk bagian dari operasi utama.
Fungsi ROA
Keberadaan ROA memang sangat penting karena memiliki banyak fungsi untuk perusahaan ataupun bisnis. Adapun beberapa fungsi ROA adalah seperti berikut ini:
1. Mengetahui Efisiensi dalam Pemakaian Modal
ROA pada dasarnya memiliki sifat yang menyeluruh, dimana ketika perusahaan sudah melakukan kegiatan akuntansi secara lebih baik maka manajemen bisa melakukan penilaian terkait efisiensi dalam penggunaan modal, efisiensi dalam kegiatan produksi, dan penjualan dengan sistem analisis ROA.
2. Mendapat Rasio Industri
Perusahaan juga bisa mendapat rasio industri dengan syarat sudah mempunyai data industri. Dengan analisis ROA, perusahaan bisa melakukan perbandingan efisiensi dari penggunaan modal yang dimiliki dengan kompetitor.
Jadi, analisis mengenai kemampuan perusahaan untuk pemakaian modal dibandingkan kompetitor akan diketahui secara menyuruh. Apakah lebih buruk, lebih baik, atau bahkan sama saja. Kekuatan dan kekurangan yang dimiliki perusahaan juga dapat diketahui dengan adanya analisis ini.
3. Menilai Profitabilitas Produk
Fungsi ketiga dari ROA adalah untuk mengukur profitabilitas dari beragam produk yang sudah dibuat oleh perusahaan. Penilaian tersebut dilakukan dengan metode product cost secara tepat. Modal yang dimiliki bisa dialokasikan untuk berbagai macam produk yang akan dibuat perusahaan. Secara tidak langsung maka akan sangat berguna karena tingkat profitabilitas masing-masing produk dapat dihitung.
4. Mengukur Efisiensi Aktivitas Lain
Analisis rasio ternyata juga untuk menilai efisiensi dari berbagai macam kegiatan yang dilakukan oleh divisi lain, yaitu mengalokasikan seluruh biaya dan modal di bagian yang berkaitan.
5. Dasar untuk Mengambil Keputusan
Fungsi yang terakhir yaitu digunakan untuk aktivitas dalam perencanaan perusahaan. Contohnya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan perusahaan yang akan melakukan ekspansi bisnis.
Kelebihan Analisis ROA
Analisis ROA memiliki banyak sekali keunggulan yang perlu diketahui, antara lain yaitu sebagai berikut:
- ROA memang berguna untuk melakukan perbandingan rasio industri. Dengan demikian, maka bisa mengetahui posisi perusahaan dalam sebuah industri dan penting untuk perencanaan secara strategis.
- Apabila perusahaan sudah melaksanakan kegiatan akuntansi yang tepat, maka ROA akan mengukur efisiensi dalam pemakaian modal secara keseluruhan.
Kekurangan Analisis ROA
Meskipun memiliki beberapa kelebihan, analisis ROA juga tak luput dari kekurangan. Sedangkan untuk berbagai kekurangan dari ROA adalah sebagai berikut:
- ROA sebagai alat untuk mengukur efisiensi kegiatan dari divisi sangat ditentukan oleh metode depresiasi maupun penurunan aktiva tetap.
- Distorsi yang dimiliki ROA terbilang cukup besar, terutama saat inflasi. Inilah yang akhirnya membuat ROA sangat tinggi karena adanya penyesuaian dari kenaikan harga penjualan, sedangkan untuk komponen biaya dinilai berdasarkan harga distorsi.
Hal-Hal yang Mempengaruhi Analisis ROA
Hal paling utama yang mempengaruhi ROA adalah perputaran jumlah aktiva dan margin laba bersih. Seperti misalnya, rendahnya margin laba bersih karena perputaran total aktiva tetap sangat minim sehingga bisa membuat tingkat ROA juga menjadi rendah. Namun selain itu, masih banyak sekali faktor lainnya yang dapat mempengaruhi analisis ROA, yaitu:
1. Cash Turnover
Tingkat efisiensi yang dimiliki oleh perusahaan untuk mempergunakan suatu kas yang dimiliki agar mencapai tujuan perusahaan ternyata dapat dilakukan dengan cara menghitung perputaran kas.
Cash Turnover atau perputaran kas ini memang memiliki peran penting untuk mengukur tingkat kecukupan dari modal suatu perusahaan, dimana sangat dibutuhkan untuk pembiayaan dalam proses penjualan ataupun membayar tagihan.
Secara sederhana, rasio ini berguna untuk dapat mengetahui kas yang ada untuk membayar tanggungan seperti utang atau biaya lainnya yang berhubungan dengan penjualan yang dilakukan perusahaan.
2. Receivable Turnover
Jika ingin mengetahui keberhasilan dari kebijakan penjualan kredit suatu perusahaan, maka diperlukan informasi yang berkaitan dengan perputaran utang atau receivable turnover.
Faktor tersebut digunakan untuk mengetahui waktu penagihan piutang pada jangka waktu tertentu dalam sebuah periode, ataupun berapa kali dana yang dapat diberikan pada piutang selama satu tahun.
Hal yang menentukan tinggi rendahnya perputaran dalam ROA adalah jumlah modal investasi yang ada pada piutang. Jika perputaran modal cukup cepat, maka juga sudah bisa dijadikan sebagai tanda bahwa modal juga bisa kembali secara lebih cepat.
3. Inventory Turnover
Inventory merupakan salah satu jenis aktiva lancar yang termasuk dalam unsur aktif pada aktivitas perusahaan dan diperoleh hingga terus-menerus, diproses sedemikian rupa, lalu dijual kepada pelanggan.
Sebagai info, perputaran persediaan atau inventory turnover yang positif sangat berguna untuk meningkatkan kecepatan dalam mengembalikan kas melalui penjualan.
Hal ini berfungsi untuk mengetahui jumlah dana yang sudah dimasukkan pada inventory turnover selama setahun. Dengan adanya perputaran persediaan, maka kegiatan operasi perusahaan yang dijalankan secara rutin akan menjadi semakin mudah tanpa hambatan.
Secara tidak langsung akan berdampak dalam proses produksi barang dan penjualannya kepada konsumen yang akan berjalan seperti seharusnya. Jika ingin menekan kebutuhan dari jumlah modal, maka tingkat inventory turnover yang dimiliki juga harus tinggi.
Rumus ROA (Return on Assets)
Jika sudah memahami sedikit tentang ROA, maka tak akan lengkap jika tidak mempelajari bagaimana rumus dan cara menghitungnya. Rumusnya cenderung sangat sederhana sehingga perhitungannya juga mudah.
Sebelum melakukan perhitungan, ketahui dulu berapa nilai laba bersih dan total aset bisnis yang kamu miliki. Jika sudah maka bisa langsung bagi laba bersih dengan jumlah aset, hasilnya kemudian dikalikan dengan 100. Rumus lengkap untuk menghitung ROA adalah:
ROA = (Laba Bersih : Total Aset) x 100
Laba bersih dalam hal ini merupakan laba setelah membayar pajak atau earnings after tax. Biasanya pada laporan keuangan biasa disebut dengan profit for the period atau laba tahun berjalan.
Laba bersih memang bisa dijumpai pada sebuah laporan keuangan yang ada di bagian laporan laba rugi. Sedangkan untuk laporan laba rugi sendiri merupakan jumlah pendapatan yang dikurangi dengan jumlah pengeluaran.
Sementara itu, total aset atau aktiva merupakan harta secara menyeluruh yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Jumlah aset pada laporan keuangan bisa dijumpai di bagian neraca keuangan. Aset ini merupakan liabilitas yang ditambah dengan ekuitas.
Hasil dari ROA akan ditampilkan dengan bentuk berupa persentase (%). Jika persentase ROA yang dimiliki semakin tinggi, maka kemungkinan besar perusahaan tersebut sudah sangat produktif. Demikian pula sebaliknya, jika hasil persentasenya sangat kecil maka perusahaan tidak begitu produktif ataupun efisien.
Contoh Soal Perhitungan ROA
Rumus yang ada tentu akan semakin sulit dipelajari tanpa adanya contoh soal. Oleh karena itu, jika ingin memahaminya maka bisa simak contoh soalnya berikut ini:
Terdapat dua perusahaan yang sejenis, yakni perusahaan X dan perusahaan Y. Total aset dari perusahaan X mencapai 500 juta dengan laba bersih sekitar 50 juta rupiah.
Sementara itu, jumlah aset dari perusahaan Y hanya mencapai 300 juta dengan laba bersih sekitar 40 juta. Lalu, perusahaan manakah yang lebih menguntungkan?
Jika dilihat berdasarkan laba bersih yang dimiliki, perusahaan X tentu menguntungkan karena memang labanya lebih banyak. Namun, belum pasti perusahaan tersebut lebih menguntungkan dibandingkan perusahaan Y.
Perhitungan ROA dari Perusahaan X
ROA = Laba bersih : jumlah aset x 100%
= 50.000.000 : 500.000.000 x 100%
= 10%
Perhitungan ROA dari perusahaan Y
ROA = Laba bersih : jumlah aset x 100%
= 40.000.000 : 300.000.000 x 100%
= 13,33%
Dari hasil perhitungan ROA tersebut, diketahui bahwa perusahaan Y jauh lebih efisien dan produktif dari perusahaan X. Selain itu, perusahaan Y ternyata lebih menguntungkan meskipun jumlah aset yang dimiliki lebih sedikit.
Jadi, tidak semua perusahaan dengan jumlah aset besar mampu meraup keuntungan yang lebih banyak (dalam bentuk persentase).
Batasan dalam Perhitungan ROA
Saat melakukan perhitungan ROA, ternyata ada beberapa batasan yang perlu diterapkan. Batasan tersebut meliputi berbagai hal sebagai berikut:
1. Periode Secara Tertutup
Bisnis pada umumnya bersifat musiman, sehingga keuntungan yang didapatkan semakin bervariasi dari bulan sekarang ke bulan berikutnya. Hal yang bisa dilakukan agar terhindar dalam masalah ini yaitu dengan melakukan perhitungan secara tahunan, atau setelah memasuki bulan ke 12.
2. Accelerated Depreciation
Apabila suatu bisnis menerapkan accelerated depreciation atau depresiasi yang dipercepat, maka saldo aset tetap yang dimiliki masih cukup rendah. Secara artifisial, tentu akan membuat laba atas aset menjadi semakin bertambah.
3. Kisaran Aset
Angka jumlah aset yang digunakan pada ROA adalah nilai pada sebuah titik dalam waktu yang tertentu. Jumlah aset yang tertulis di tanggal tersebut tentu tidak sama dengan saldo aset biasa, biasanya terjadi karena pelepasan berbagai aset besar atau akuisisi.
Sehingga diharuskan dalam melakukan pertimbangan untuk mengganti dengan angka aset kisaran, yang dimana disesuaikan dengan beberapa bulan neraca terakhir.
4. Analisis Trend
Hasil yang didapat setelah menghitung ROA perlu diplot secara tepat di garis trend. Tujuannya untuk mengetahui kenaikan ataupun penurunan apapun yang sudah terjadi saat perhitungan. Ini juga dapat dijadikan sebagai prekursor alias pertanda adanya suatu perubahan untuk jangka waktu yang panjang.
5. Manipulasi
Masih belum banyak diketahui, bahwa angka laba bersih bisa dimanipulasi oleh pihak manajemen terkait atau Anda sendiri yang merupakan pemilik perusahaan. Anda bisa menunda untuk pengeluaran yang tidak begitu penting agar keuntungan semakin meningkat. Tak hanya itu, Anda bisa mengambil alih fungsi dari insentif aset yang meliputi produksi. Ini penting untuk diterapkan karan sangat berguna dalam mengurangi jumlah investasi aset.
6. Dampak Utang
Utang sudah menjadi salah satu bagian dari struktur keuangan yang dimiliki oleh perusahaan. Jika ingin menentukan pengembalian sebagai dasar aset tanpa dampak negatif yang berasal dari bunga, maka beban berupa hutang harus segera dikurangi dari laba bersih ketika menghitung ROA.
ROA VS ROE
Rumus ROA memang menggunakan laba bersih yang dibagi dengan aset total, dimana hasilnya berupa persentase. Sedangkan laba bersih didapat dari perhitungan laba kotor, yakni pendapatan bersih yang dibagi dengan HPP atau Harga Pokok Penjualan.
Dari sini bisa diketahui, bahwa ROA (Return on Asset) ataupun ROE (Return of Equity) merupakan perhitungan dalam pemanfaat aset perusahaan. ROE berarti perhitungan untuk mengembalikan hak kepemilikan suatu perusahaan tanpa kewajiban.
Perbedaannya, ROA adalah menambah utang perusahaan dan ROE sama sekali tidak menambah utang. Jika utang yang sudah diambil alih semakin tinggi, maka hasil ROE juga lebih tinggi daripada ROA.
Khusus untuk perusahaan yang tidak bukan merupakan bidang keuangan, modal ekuitas ataupun utang akan dipisah secara ketat. Inilah yang membuat terjadinya perbedaan rumus ROA.
Sebagai contoh, jika ROA dijadikan sebagai pembanding untuk mengembalikan keuntungan atau laba bersih ke pemilik saham. Maka rumus yang digunakan menjadi seperti ini:
- Rumus ROA 1 adalah Laba Bersih + (Bunga x Pajak) : Jumlah Aset
- Rumus ROA 2 adalah Laba Operasional x (Pajak) : Jumlah Aset
Berdasarkan pembahasan tersebut, bisa diketahui bahwa ROA adalah hal yang penting untuk diketahui. Keberadaan ROA akan memudahkan dalam memahami performa bisnis suatu perusahaan, yang kemudian bisa dibandingkan dengan perusahaan kompetitor.
ROA menggunakan laba bersih setelah dikenakan pajak, sehingga pastikan untuk mengelola pajak usaha dengan tepat. Anda dapat mengelola pajak perusahaan dengan lebih praktis menggunakan situs pajak online dari Mekari Klikpajak. Buat, bayar, hingga lapor pajak online dapat dilakukan hanya di satu aplikasi saja.