Dalam sebuah bisnis atau usaha, manajemen bisnis menjadi satu faktor yang amat penting. Hal ini karena memulai sebuah usaha tidak semudah yang dibayangkan. Harus terdapat banyak perencanaan yang matang, serta persiapan yang memadai demi menunjang kemajuan usaha.
Dalam pematangan perencanaan, manajemen segala hal menjadi hal yang sangat diperlukan. Karena sudah banyak pengalaman dari perusahaan yang mogok di tengah jalan, modal yang tidak kembali, dan sebagainya karena kurangnya manajemen yang bagus.
Jika tidak memiliki kemampuan manajemen yang bagus, serta perencanaannya yang matang, maka usaha bisa menjadi bumerang. Bukannya menimbulkan keuntungan, malah menimbulkan hutang yang menumpuk dan sebagainya. Untuk menghindari itu, ketahui manajemen pada bisnis dengan seksama.
Definisi Manajemen Bisnis
Secara umum, manajemen bisnis memiliki arti sebagai kegiatan perencanaan, pengawasan, serta pengerjaan yang terdapat pada suatu usaha atau bisnis. Adapun seluruh aktivitas ini bertujuan agar usaha bisa mencapai target yang diinginkan sejak awal.
Adapun pengertian lainnya adalah usaha yang dilakukan sesuai dengan perencanaan agar target penjualan tercapai. Melalui dua pengertian tadi, dapat dipahami bahwa manajemen merupakan aktivitas yang sangat mempengaruhi berjalan tidaknya suatu bisnis atau usaha.
Artinya, sangatlah kecil kemungkinan bagi usaha bisa sesuai dengan target jika tidak memiliki manajemen. Manajemen merupakan suatu pondasi yang mencakup semua perencanaan dan persiapan agar target penjualan dapat diperoleh dan perusahaan dapat menghasilkan keuntungan.
Empat kegiatan manajemen yang umum adalah planning, controlling, action dan yang terakhir evaluasi. Kemajuan usaha bisa dikendalikan dengan berdasar pada empat komponen ini. Jika ingin kemajuan bergerak cepat maka manajemen bisnis juga harus semaksimal mungkin, begitu juga sebaliknya.
Pengertian Manajemen di Bisnis Menurut Para Ahli
1. George R. Terry
Menurut George Robert Terry, manajemen merupakan sebuah proses khas yang mana tersusun dari perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, serta penggerakan. Keempat hal ini dilakukan untuk mencapai sasaran atau target yang telah ditentukan dengan memanfaatkan semua sumber daya.
2. Henry Fayol
Menurut Henry, pengertian dari manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengoordinasian, pengawasan, dan juga pengorganisasian pada sumber daya. Semua proses ini dilakukan agar tujuan dapat dicapai dengan efektif dan efisien.
3. James A.F Stoner
Menurutnya, manajemen merupakan proses pengorganisasian, perencanaan, serta penggunaan sumber daya yang lain dengan maksud agar tujuan organisasi tercapai.
4. Marry Parker Follet
Marry parker menyatakan bahwasanya manajemen bisnis memiliki artian suatu seni. Hal ini yang mana tiap-tiap dari pekerjaan itu dapat diselesaikan oleh orang lain.
5. Lawrence A. Appley
Lawrence mengemukakan definisi dari manajemen sebagai suatu keahlian yang dimiliki oleh organisasi atau seseorang. Keahlian ini digunakan mereka untuk menggerakkan orang lain sehingga melakukan sesuatu.
Fungsi Manajemen pada Bisnis
Setelah mengetahui definisi dari manajemen pada bisnis, hal berikutnya yang harus diketahui adalah fungsi-fungsi dari adanya manajemen bisnis. Karena dengan hal ini, akan diketahui bagaimana pentingnya mempelajari serta mengenal yang dinamakan manajemen.
Sebenarnya, tujuan dalam suatu bisnis atau usaha sendiri akan otomatis terpenuhi lewat proses perencanaan, pengorganisasian, serta pengawasan dan pengarahan. Ini merupakan dasar pemahaman dalam sebuah usaha.
Tujuan-tujuan itu juga terangkum dalam fungsi yang terdapat dari adanya manajemen pada bisnis. Adapun fungsinya secara lebih lengkap adalah sebagai berikut ini:
1. Perencanaan (Planning)
Planning merupakan fungsi pertama yang terdapat pada manajemen. Hal ini karena tentu dalam membangun sebuah usaha, sebelumnya harus terdapat perencanaan usaha terlebih dahulu. Adapun planning ini bervariasi sesuai dengan jenis usaha yang sedang dijalankan.
Mulai dari pemasaran, produk yang dikomersilkan, alat yang digunakan, promosi produk, dokumentasi arsip, hingga pembukuan keuangan semuanya masuk pada tahap perencanaan. Adapun nantinya planning ini harus didokumentasikan dengan baik untuk dijadikan patokan aktivitas usaha kedepannya.
Adapun kesalahan yang jamak dilakukan oleh pebisnis adalah tidak adanya proses pembukuan. Walaupun terkesan sedikit ribet dan sepele, pencatatan atau pembukuan setiap hal kecil bisa menjadi hal yang sangat diperlukan jika terjadi apa-apa di kemudian hari.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Fungsi penting selanjutnya dari manajemen bisnis adalah penrgorganisasian. Organizing memiliki kaitan yang erat dengan sumber daya manusia alias karyawan atau pekerja. Setelah selesai melakukan planning, maka urutan selanjutnya adalah dengan membuat kelompok kerja.
Kelompok ini akan berisikan orang-orang dengan tugas serta porsi yang telah ada dalam planning. Umumnya, kelompok tersebut akan terbagi pada bagian administrasi, lapangan, pemasaran, gudang, dan lain sebagainya.
Pengelolaan pajak perusahaan menjadi lebih praktis dengan aplikasi pajak tahunan badan dari Mekari Klikpajak. Coba Sekarang!
Pembagian seperti ini bertujuan memudahkan proses kerja. Proses penilaian juga akan semakin mudah. Oleh sebab itu, organizing sangat penting agar pemimpin bisa mengevaluasi setiap kekurangan yang terdapat dalam usahanya dengan terstruktur dan efektif.
3. Staffing
Staffing adalah suatu yang mencakup keseluruhan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan seperti bahan baku, mesin, sarana pendukung, dan sebagainya. Sumber daya tentu harus diatur dengan sedemikian rupa sehingga penggunaannya bisa sesuai dengan kebutuhan yang sudah direncanakan.
Untuk mengelola hal ini, maka manajemen bisnis yang merupakan faktor penentunya. Dengan adanya manajemen, maka sudah jelas apa saja yang harus dibeli atau disewa, apakah pemakaian sumber daya sudah sesuai atau tidak.
Apabila tidak terdapat manajemen, dikhawatirkan pemakaian sumber daya bisa membengkak dan melebihi prioritas yang telah ditentukan sejak awal. Karena jika sudah begini maka modal bisa membengkak dan mengakibatkan kerugian hingga kebangkrutan.
4. Pengarahan (Directing)
Pengarahan merupakan fungsi selanjutnya dari manajemen yang memegang peranan penting dalam sebuah usaha. Dalam hal ini, pimpinan memiliki peran yang sangat penting sebagai sosok penyemangat dan pengarah anggota tim agar dapat bekerja sesuai dengan planning.
Merupakan suatu hal yang sangat wajar jika di tengah berjalannya planning semangat para anggota malah menurun. Jika hal ini terjadi, maka pemimpin harus turun untuk memberikan pengarahan serta pemahaman. Karena kinerja yang menurun tentu akan memiliki dampak pada pendapatan perusahaan.
Directing merupakan suatu hal yang penting untuk dilakukan karena berkaitan erat dengan kepatuhan terhadap planning. Dengan adanya directing, pemimpin menunjukkan wibawa dan kharismanya, sementara anggota dapat mendapatkan inspirasi dan serta semangat.
5. Pengawasan (Controlling)
Controlling adalah sebuah pengawasan yang dilakukan untuk memastikan apakan sistem kerja sudah dilaksanakan sesuai perencanaan ataukah tidak. Dengan melakukan pengawasan, maka poin-poin penting yang harus dicatat dan dievaluasi akan terlihat dengan jelas.
Controlling juga membantu memetakan kekurangan serta hambatan yang terdapat pada perusahaan dengan lebih jelas dan efektif. Nantinya poin-poin ini dijadikan untuk bahan evaluasi dan diperbaiki ke depannya, sehingga perusahaan dapat berkembang lebih baik lagi.
Sementara itu, pengawasan tidak harus melulu dilakukan oleh pemimpin, tetapi bisa diserahkan pada ketua tim yang telah ditunjuk. Hal ini juga bisa efektif, karena ketua tim setiap divisi biasanya lebih memahami seluk beluk divisinya. Nantinya, laporan ini dikumpulkan dan baru diserahkan pada pemimpin.
Perencanaan Manajemen Bisnis
Suatu bisnis akan mustahil berjalan jika tidak terdapat perencanaan yang dirangkai sebelumnya. Perencanaan dipersiapkan dengan harapan usaha dapat memiliki tujuan yang jelas dan bisa berjalan dengan lancar sesuai yang telah disiapkan.
Tanpa adanya perencanaan, tidak ada kontrol yang bisa menjadi patokan dalam berjalannya usaha. Tujuan tidak terstruktur, dan modal bisa habis begitu saja tanpa pemasukan yang seimbang. Hal inilah yang kemudian menjadi penyebab umum kepailitan beberapa usaha.
Dalam perencanaan, seseorang tidak hanya menentukan tujuan dasar sebuah usaha dijalankan, tetapi juga tercakup langkah cadangan jika ada hal tidak terduga yang terjadi. Sehingga jika terdapat suatu hal buruk yang terjadi tiba-tiba, perusahaan sudah memiliki rencana cadangan untuk menyelamatkan usaha.
Adapun beberapa perencanaan yang umum digunakan saat akan memulai bisnis atau usaha adalah sebagai berikut:
- Menentukan tujuan berdirinya suatu usaha serta target yang ingin dicapai dengan jelas. Hal ini sebagai pandangan dan patokan perusahaan di masa mendatang. Dan cikal bakal serta motivasi dimulainya sebuah usaha.
- Menyusun langkah-langkah untuk mewujudkan target yang telah ditentukan.
- Menentukan sumber daya manusia serta sumber daya lainnya untuk menunjang berjalannya suatu usaha dengan lancar.
- Menetapkan standarisasi kerja yang harus dipatuhi oleh semua anggota agar sasaran target tercapai.
Unsur-Unsur Penting pada Manajemen Bisnis
Beberapa unsur penting pada manajemen ada agar perencanaan yang telah disusun sebelumnya dapat berjalan dengan baik. Unsur-unsur inilah yang kemudian membangun adanya sebuah manajemen. Berikut ini unsur-unsur penting pada manajemen yang harus diperhatikan.
1. Deskripsi Bisnis
Dalam memulai sebuah usaha atau bisnis, hal pertama yang harus dimiliki adalah deskripsi yang jelas. Ini menentukan seperti apa perusahaan kedepannya, apakah bergerak di bidang kuliner, jasa, grosir, fashion, barang kebutuhan, atau yang lainnya.
Deskripsi juga ada agar para konsumen paham dan memiliki pandangan tentang apa yang perusahaan tawarkan untuk mereka. Jika deskripsi saja sudah tidak jelas di awal, maka para konsumen juga bingung dan tidak mengetahui spesifikasi produk perusahaan.
Sementara itu, deskripsi berkaitan erat dengan brand perusahaan. Hal ini biasanya dimulai dengan memperhatikan nama yang digunakan agar bisa mewakili jenis produk yang dijual. Selain itu, logo dan warna perusahaan juga harus diperhatikan agar bisa seikonik mungkin dan mudah diingat.
Alamat perusahaan juga merupakan deskripsi yang harus dipikirkan secara mendetail. Dengan menambahkan alamat perusahaan pada produk yang di jual akan membuat konsumen tidak kebingungan. Selain itu, alamat juga menjadi sebuah bukti bahwa fisik perusahaan benar-benar ada.
2. Menganalisis Pesaing
Unsur penting manajemen bisnis yang kedua adalah dengan mengetahui pasaran serta pesaing yang bergerak di bidang yang sama. Dengan menganalisa pesaing, maka perusahaan akan mengetahui jenis produk yang mereka keluarkan.
Dengan begitu apabila nantinya ternyata memiliki jenis produk yang sama, maka perusahaan harus melakukan riset agar produknya memiliki karakter dan ciri yang khas. Fungsi analisis yang lainnya lagi adalah untuk mengevaluasi produk milik sendiri.
Jika produk pesaing memiliki daya jual yang lebih tinggi, maka tentu harus ada evaluasi kenapa produk perusahaan tidak lebih diminati oleh konsumen. Dan dari sana, perusahaan bisa mengubah hal-hal yang kurang menjadi lebih baik lagi.
Selain itu, juga sah-sah saja menganalisa teknik pemasaran serta cara pengkoordinasian yang dilancarkan oleh pesaing. Setelah menganalisa, pelajari hal-hal yang bisa membuat bisnis meningkat. Kemudian, gunakan ilmu tersebut dengan menambahkan segenap inovatif dan kreativitas perusahaan.
3. Strategi Pemasaran yang Jitu
Pada manajemen bisnis yang baik, maka harus ada unsur strategi pemasaran yang jitu. Suatu bisnis akan tumpul jika tidak terdapat rencana pemasaran yang matang. Strategi pemasaran yang baik bisa diawali dengan menganalisa produk yang dibutuhkan oleh konsumen.
Karena segala bentuk keberhasilan perusahaan tergantung dengan tingkat kepuasan serta kebutuhan dari konsumen, maka hal ini menjadi hal yang harus diperhatikan dengan baik. Kenali produk yang sekiranya dibutuhkan atau sangat menarik di mata konsumen.
Setelah menentukan produk yang sesuai, promosikan dengan begitu menarik sesuai dengan citra khas milik perusahaan yang ikonik. Untuk menarik lebih banyak minat, gunakan semacam promo diskon, atau ekstra isi pada produk.
Dewasa ini, strategi pemasaran yang jitu banyak ditembus melalui digital marketing. Digital marketing adalah pemasaran produk yang dilakukan menggunakan media berbasis internet. Usahakan strategi pemasaran sudah tepat sasaran.
4. Pembukuan
Unsur manajemen bisnis yang penting tetapi kerap tidak terlalu dihiraukan adalah adanya pembukuan atau catatan keuangan. Padahal pembukuan adalah salah satu hal penentu apakah suatu bisnis berjalan baik atau tidak.
Pembukuan yang baik seharusnya dilakukan dengan detail, mulai dari jumlah stok masuk dan keluar barang, jumlah inventaris perusahaan, serta catatan-catatan pengeluaran dan pemasukan yang lain. Dengan begini, perusahaan bisa menjadikan catatan ini sebagai patokan dan bahan evaluasi.
Selain itu, dengan adanya pembukuan yang terorganisir, maka produksi barang bisa lebih terkendali dan teratur karena ada rujukan yang bisa dituju. Pembukuan pun bisa menjadi acuan kapan waktunya membeli bahan baku, dan lain sebagainya hingga produksi dapat berjalan dengan lancar.
5. Kualitas Produk serta Layanan
Salah satu hal yang harus selalu diperhatikan, dievaluasi dan dipertahankan sepanjang waktu adalah kualitas produk serta layanan pada perusahaan. Kedua unsur ini merupakan unsur penentu sebuah produk dapat disukai oleh konsumen.
Jika kualitas produk memburuk, maka bisa dipastikan akan mengurangi jumlah konsumen secara drastis. Buat produk dengan kualitas baik dan harga terjangkau untuk mempertahankan konsumen. Begitu pula dengan layanan, jika layanan tidak ramah dan buruk tentu akan membuat konsumen tidak nyaman.
Komponen Manajemen Bisnis
Manajemen pada bisnis tentu memiliki beberapa komponen dengan fungsi yang berbeda. Adapun beberapa komponen tersebut diantaranya seperti dibawah ini.
1. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan manajemen yang dilakukan untuk mengatur kondisi finansial perusahaan. Dengan adanya komponen satu ini, diharapkan kondisi keuangan bisa teratur, stabil, dan dapat penggunaannya dapat terealisasikan dengan baik.
Bahkan betapa pentingnya manajemen keuangan hingga saat kuliah manajemen bisnis, maka yang pertama dipelajari adalah hal ini. Hal ini karena keuangan adalah hal vital yang terdapat di perusahaan. Karena pada dasarnya sebuah usaha bisa mendapat keuntungan karena uang yang didapatkan.
2. Manajemen Marketing
Komponen satu ini berupa kegiatan pengawasan serta perencanaan terhadap aktivitas pemasaran. Tujuan dari adanya manajemen marketing adalah agar terdapat kontrol serta evaluasi pada pemasaran produk.
Dengan semakin banyaknya persaingan bisnis saat ini, banyak juga perusahaan yang berusaha untuk menemukan strategi pemasaran baru. Menghadapi hal ini, tentu perusahaan harus memiliki manajemen marketing yang bagus agar bisa mengikuti persaingan tersebut.
Manajemen pemasaran harus ditata dengan sebaik mungkin karena hal ini memiliki pengaruh pada arus penjualan di perusahaan. Jika pemasaran bagus, tepat sasaran, sesuai dengan pasar, dan menarik maka calon konsumen akan tertarik menggunakan produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
3. Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan komponen yang mengatur proses pembuatan produk di perusahaan. Tentunya hal ini juga termasuk kontrol mengenai kelayakan serta fungsi mesin produksi. Selain untuk menjaga kualitas produk agar selalu terjaga, kontrol mesin juga menyangkut keselamatan pekerja.
Oleh sebab itu, manajemen produksi merupakan komponen yang tidak kalah penting dari komponen lainnya. Manajemen ini juga meliputi pengawasan pada para operator produksi hingga proses pembuatan sampai selesai dan disajikan untuk calon konsumen.
4. Manajemen Distribusi
Komponen manajemen bisnis satu ini memiliki peran untuk mengawasi berjalannya kegiatan distribusi di perusahaan. Adapun aktivitasnya adalah dengan memastikan kondisi produk dapat tersalurkan pada distributor dengan baik dan cepat.
Manajemen distribusi bergerak dalam memastikan barang diantar sesuai dengan alamat distributor yang dituju dan sesuai dengan permintaan. Hal ini karena distributor juga memegang peranan penting agar produk yang dihasilkan perusahaan bisa sampai ke tangan calon konsumen.
5. Manajemen SDM
Manajemen SDM memiliki tugas utama mengatur serta menertibkan segala aktivitas para anggota perusahaan. Hal ini termasuk juga mengatur kedisiplinan kerja, membagi bidang pekerjaan, dan menentukan porsi tanggung jawab pada semua pekerja.
Manajemen bidang satu ini memanglah tidak mudah, karena harus mengatur sekian pekerja yang terdapat di perusahaan. Tapi keberadaannya juga menjadi salah satu kunci, karena dengan tertib dan berkembangnya para karyawan, juga akan menaikkan kualitas sebuah perusahaan.
Manajemen merupakan hal yang dilakukan untuk mengatur segala aspek dalam usaha agar bisa berjalan dengan lancar. Fungsinya adalah sebagai dasar perencanaan, pengororganisasian, staffing, pengarahan serta pengawasan segala macam aktivitas dalam perusahaan.