Temukan bagaimana Asani melakukan kelola perpajakan dengan Mekari Klikpajak yang dapat menunjang akselerasi dan efisiensi kerja tim pajak.
Tentang Asani
Pandemi COVID-19 membawa segelintir dampak yang tidak hanya mempengaruhi aktivitas sehari-hari masyarakat, namun juga pada model bisnis para pelaku usaha. Dampak yang paling kentara dirasakan di perusahaan adalah perubahan volume transaksi yang signifikan serta penerapan pola kerja jarak jauh (remote working) demi meminimalisir rantai penularan COVID-19.
Kendati situasi pandemi menjadi hal yang merugikan bagi beberapa lini bisnis lain, Asani malah mengalami kenaikan jumlah transaksi hingga mengeluarkan faktur pajak dua kali lipat daripada biasanya. Sebab, remote working mendorong perusahaan untuk mengakomodasi kebutuhan teknologi yang diperlukan karyawan. Namun, tidak semua perusahaan memiliki aset teknologi yang memadai.
Hal menjadi peluang menguntungkan bagi perusahaan seperti Asani yang bergerak di bidang persewaan alat-alat IT modern seperti PC dan laptop dengan model usaha bisnis ke bisnis. Asani dapat menghubungkan lessor (pemilik aset) dengan lessee (penyewa aset) alat-alat teknologi melalui marketplace.
Dengan jumlah transaksi tinggi dan anggota tim yang terbatas, Angga Prasetiya (Head Officer of Tax Accounting Finance dari Asani) mengaku bahwa timnya membutuhkan solusi tools yang dapat meningkatkan efisiensi kerja serta mengakselerasi kolaborasi tim dalam mengelola faktur perpajakan.
Asani Hadapi Kerumitan dalam Melakukan Persiapan Pajak dan Fungsi Supervisi secara Konvensional
Berbekal tim khusus perpajakan yang hanya beranggotakan dua orang, Angga mengakui bahwa ia dan timnya mengalami kesulitan dalam mempersiapkan faktur pajak. Menurutnya, pembuatan faktur secara manual di laman e-Faktur cenderung memakan waktu lama.
Ia juga mengeluhkan performa e-Faktur yang kerap lamban, sementara satu akun hanya bisa diakses oleh satu perangkat saja. Dengan begitu, antar anggota dalam tim harus saling bergantian dalam mengoperasikan akun perusahaan. Bagi Angga, keterbatasan ini mempengaruhinya dalam melakukan fungsi supervisi.
“Sebelumnya kami masih memakai e-Faktur, kecepatan aplikasinya tidak konsisten dan pada saat kami mau posting faktur, kami harus memasukkan secara manual e-Nofa, password, dan banyak sebagainya. Selain itu, kesulitannya adalah kita harus berpindah-pindah komputer untuk mengaksesnya,” ungkap Angga.
Ia mencontohkan salah satu permasalahan yang sering terjadi karena karakter aplikasi tersebut, misalnya saat ia melakukan monitoring aktivitas perpajakan dan menemukan kesalahan data, ia harus keluar dulu dari akun agar bisa bergantian dengan staf pajak yang bertugas.
Angga mengungkapkan bahwa kesulitan ini telah mereka hadapi sejak awal menjadi PKP pada 2021. Puncaknya adalah saat para perusahaan menerapkan aturan bekerja jarak jauh sehingga permintaan sewa teknologi IT pun juga meningkat secara signifikan.
“Bisnis kami saat COVID-19 malah mengalami kenaikan. Perusahaan banyak yang (menerapkan) WFH, tapi perusahaan tidak memiliki produk IT yang memadai sehingga akhirnya sewa. Untuk faktur pajak bisa naik sampai dua kali lipat saat pandemi. Namun untuk saat ini, ada beberapa perusahaan klien-klien kami dulu yang collapse sehingga ada penurunan,” jelas Angga.
Meningkatnya arus transaksi ini membuatnya mencari solusi lain yang dapat menunjang kelola faktur pajak agar lebih cepat dan tepat. Berangkat dari kesadaran ini, ia memutuskan untuk menggunakan solusi Penyedia Jasa Aplikasi Perpajakan (PJAP) lain selain mengandalkan e-Faktur.
Menurut pengalamannya, ia membutuhkan solusi tools perpajakan yang dapat diakses oleh lebih dari satu pengguna dan dapat mengakselerasi proses pembuatan faktur.
Pada akhirnya, Angga menemukan informasi mengenai software perpajakan Mekari Klikpajak karena Asani sendiri sudah menggunakan software akuntansi online Mekari Jurnal terlebih dulu. Ia merasa bahwa Klikpajak tidak hanya memiliki solusi bagi masalah-masalah perusahaan, tetapi juga memiliki fitur spesial yang memungkinkan adanya integrasi dengan sistem akuntansi perusahaan yaitu Jurnal.
Integrasi dengan Jurnal dan Fitur Multi User Klikpajak Bantu Tingkatkan Efisiensi Kelola Pajak Perusahaan
Integrasi Mekari Jurnal dan Mekari Klikpajak merupakan jalan pintas bagi para perusahaan untuk sinkronisasi data keuangan dan perpajakan mereka secara otomatis. Salah satu masalah utama Asani adalah pengelolaan pajak perusahaan dikelola oleh personil yang terbatas. Dengan Klikpajak, persiapan faktur dapat memakan waktu lebih singkat dengan fitur impor data transaksi sekaligus dari Jurnal.
“Alasan kita pakai Klikpajak adalah untuk mengefisienkan waktu. Biasanya kalau input di e-Faktur kan harus input satu-persatu. Walaupun bisa ekspor dan impor, kita kesulitan dalam memahami template yang disediakan (e-Faktur). Tapi kalau dari Klikpajak, kita bisa secara otomatis ambil data dari invoice yang kita upload di Jurnal,” terang Angga.
Selain itu, berikut beberapa manfaat yang dirasakan oleh tim perpajakan Asani melalui penggunaan Klikpajak adalah:
eBilling Klikpajak dapat membuat ID Billing secara sistematis sekaligus memfasilitasi pembayaran pajak kurang bayar dalam satu platform. Angga dan tim menggunakan eBilling Klikpajak untuk membuat ID Billing saja karena saluran pembayaran yang mereka gunakan masih belum tertera di aplikasi. Namun, dengan pembuatan ID Billing di Klikpajak maka tim tidak perlu mengkhawatirkan masa aktif suatu ID Billing seperti saat membuatnya di e-Billing dari DJP. Selain itu, Angga dapat mengawasi histori ID Billing lebih mudah di sistem Klikpajak.
Sebelumnya, tim Asani harus mempersiapkan faktur secara manual yaitu satu-persatu ke laman e-Faktur atau PJAP lain. Hal ini cenderung memakan banyak waktu dan kurang efektif. Namun sejak menggunakan Klikpajak, persiapan faktur terasa lebih cepat dan otomatis dengan fitur Impor dari Jurnal. Selain dari Jurnal, impor data transaksi sekaligus bisa dilakukan melalui CSV.
Seluruh invoice yang pernah dibuat di Jurnal akan otomatis terbuatkan faktur pajaknya oleh sistem yang meminimalisir kesalahan yang sering muncul akibat input data manual. Dengan Klikpajak, kelola faktur perusahaan menjadi semakin terakselerasi dengan baik.
Integrasi antara Jurnal dan Klikpajak memungkinan sinkronisasi data keuangan dan perpajakan secara otomatis dan akurat. Rekonsiliasi secara manual tentunya membutuhkan ketelitian yang luar biasa, namun risiko kesalahan pencocokan pun masih tak terhindarkan. Fitur ini selalu digunakan oleh Asani untuk keperluan apapun.
Dengan fitur ini, tim Asani dapat melakukan multitasking tugas secara bersamaan, kapanpun, di perangkat yang berbeda sekalipun. Kolaborasi tim jadi lebih baik dan efisien. Saat supervisor menemukan kesalahan aktivitas perpajakan, ia hanya perlu memberi tahu staf untuk menggantinya tanpa perlu alih akses ke akun.
“Kolaborasi di Klikpajak sangat memudahkan. Dulu kalau pakai e-Faktur, kami perlu ditunjukkan dulu dari laptop kami sendiri, kemudian harus logo ut dulu agar bisa diedit. Kalau sekarang, kami tinggal bilang (kesalahannya). Nah itu kami bisa sama-sama buka, yang mengedit bisa lihat dan saya bisa sambil menyamakan dulu data-datanya. Jadi sangat memudahkan sekali Klikpajak ini sebenarnya,” puji Angga.
Akselerasi dan Efisiensi Kerja Tim Menjadi Keutamaan bagi Asani
“Perbandingan waktu tunggu antara kita pakai e-Faktur secara manual dengan pakai Klikpajak, mungkin waktu tunggu itu berbanding 1:1000. Jadi, kalau kita pakai Klikpajak itu mengerjakan 1 (aksi) bisa dapat 1000 invoice, tapi kalau tetap pakai e-Faktur kita ibarat mengerjakan satu-satu sampai dengan 1000” kias Angga.
Dengan fitur-fitur Klikpajak, prosedur yang rumit dapat dengan mudah dipangkas menjadi tahapan-tahapan yang lebih sederhana. Angga merasakan bahwa Klikpajak tidak hanya dapat mengatasi masalah Asani, namun juga menawarkan kecepatan dan ketepatan dalam prosesnya.
Ingin mudah kelola pajak bisnis seperti halnya HydroClean Indonesia, silakan Hubungi Kami dengan tautan di bawah ini: