Setiap pengembangan bisnis yang dilakukan sebuah perusahaan memerlukan struktur modal yang baik. Teori struktur modal perusahaan menjadi salah satu dasar penting untuk pengembangan perusahaan.
Dasar penting dari sistem permodalan inilah yang nantinya sangat mempengaruhi nilai dan kinerja perusahaan. Kualitas sebuah perusahaan dapat diketahui dari peranan teori struktur modal yang diterapkan secara optimal atau tidak.
Struktur modal perusahaan yang diterapkan secara baik, optimal, dan terkontrol akan mampu mendorong pengembangan bisnis. Hal inilah yang mendasari dari sebuah perusahan besar yang bisa memiliki banyak anak perusahaan.
Pebisnis yang ingin mengembangkan bisnis tentunya sangat membutuhkan teori struktur modal sebagai dasar penerapan pengelolaan keuangan. Di sinilah kemampuan, kecerdasaan, dan kebijakan seorang pebisnis menjadi pondasi berjalannya bisnis.
Setiap perusahaan yang membutuhkan dana dapat menggunakan modal sendiri yang berasal dari modal saham, cadangan, dan laba ditahan. Apabila dalam pengelolaannya masih terkendala dalam pemenuhan kebutuhan dana perusahaan, pertimbangan mengenai pendanaan yang berasal dari luar seperti utang atau debt-financing dapat menjadi alternatif untuk dipertimbangkan.
Secara singkatnya, teori struktur modal ini digunakan untuk mengoptimalkan keseimbangan risiko agar perusahaan tetap berkembang dan terus maju. Sebagai salah satu contohnya adalah dengan mengembalikan utang berjangka perusahaan untuk memaksimalkan harga saham.
Keputusan akhir struktur modal menjadi hal penting dan mendesak dikarenakan berkaitan dengan tercapai atau tidaknya tujuan perusahaan. Selain keputusan investasi, keputusan struktur modal menjadi bagian keputusan keuangan yang terpenting dari sebuah perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah besaran uang yang berimplikasi jangka panjang pada perusahaan.
Apabila ditilik dari sisi manajerial, keputusan mengenai struktur modal tidak hanya dipengaruhi oleh beberapa faktor internal atau eksternal saja. Akan tetapi juga dipengaruhi oleh nilai, tujuan, serta preferensi keinginan manajemen sebagai input pada keputusan struktur modal.
Banyak penelitian para ahli yang mengungkap bahwa struktur modal adalah aspek yang paling berpengaruh pada kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itulah, sebuah perusahaan industri jasa konstruksi memerlukan keputusan manajemen struktur modal yang baik pada pendanaan utang maupun modal mandiri.
Margin keuntungan yang relatif kecil pada bidang bisnis inilah yang menjadi dorongan besar, jika keputusan pendanaan dalam menentukan struktur modal untuk meminimalkan biaya dana sangat dibutuhkan perusahaan. Tentunya hal ini bertujuan untuk memaksimalkan kinerja keuangan.
Apa Pengertian Struktur Modal?
Sebelum membahas mengenai berbagai teori struktur modal dari berbagai pakar ahli, ada baiknya untuk membahas terlebih dahulu mengenai pengertian struktur modal secara umum. Pengertian struktur modal adalah pengaturan keuangan yang pokok untuk menjadi dasar setiap proses jalannya usaha dari berbagai sumber yang berbeda dan berjangka panjang.
Struktur modal atau “capital structure” ini sangat berkaitan erat dengan saham ekuitas, modal saham preferensi, surat utang, pinjaman jangka panjang, serta sumber dan jangka panjang lainnya yang berhasil dikumpulkan.
Sehingga, pihak perusahaan biasanya secara ketat akan selalu mengawasi kondisi keuangannya. Tidak mengherankan apabila teori struktur modal sangat diperhitungkan dalam penerapan pengelolaan keuangan perusahaan. Untuk penjelasan lebih lanjut, berikut adalah teori struktur modal menurut para ahli.
Teori Struktur Modal Perusahaan Menurut Ahli
Teori Struktur Modal Pendekatan Tradisional
Penerapan teori pendekatan tradisional ini memiliki pengaruh yang kuat pada nilai perusahaan. Selain itu, struktur modal dapat diubah dan disesuaikan untuk mendapatkan nilai perusahaan yang lebih maksimal.
Pendekatan tradisional ini akan sangat berpengaruh pada pengelolaan dan pemetaan struktur yang optimal.
Teori Struktur Modal Pendekatan Modigliani dan Miller
Sesuai dengan namanya, teori ini dicetuskan oleh Franco Modigliani dan Merton. Teori ini juga sering kali disebut dengan istilah teori MM. Terdapat dua proposisi untuk teori MM ini.
Proposisi I : Disebutkan bahwa struktur tidak sesuai dengan nilai-nilai perusahaan. Nilai dua perusahaan identik akan tetap sama. Pilihan keuangan yang digunakan untuk membiayai aset tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Nilai dari sebuah perusahaan bergantung pada pendapatan yang diharapkan di masa depan, ketika pajak tidak tersedia.
Proposisi II : Disebutkan jika penggunaan aset dan sumber dana meningkatkan nilai perusahan serta mengurangi biaya modal tertimbang rata-rata ketika informasi pajak tersedia.
Teori Struktur Modal Pendekatan Trade Off
Teori inilah yang menentukan struktur modal optimal dengan tidak mengecualikan beberapa faktor seperti pajak, biaya keagenan, atau bahkan kesulitan finansial.
Akan tetapi teori trade off ini tetap mempertahankan adanya asumsi dari efisiensi pasar. Teori ini membantu bagian manajerial untuk lebih berpikir kritis untuk menghemat pajak dan kesulitan keuangan.
Teori Struktur Modal Pecking Order
Pada teori ini mengungkapkan bahwa apabila tingkat keuntungan perusahaan bisa lebih tinggi memiliki kemungkinan tingkat utang yang lebih kecil.
Hal tersebut dikarenakan perusahaan lebih selektif dalam penggunaan dana. Adapun untuk tahapannya yaitu melakukan pandangan internal setelah itu melakukan perhitungan target rasio. Kemudian tahapan terakhirnya yaitu mengeluarkan pandangan eksternal sebelum melakukan investasi.
Teori Struktur Modal Asimetri Informasi dan Signaling
Teori asimetri informasi dan signaling ini berkaitan dengan anggota dan pihak-pihak yang ada kaitannya dengan perusahaan, namun tidak memiliki informasi sama mengenai risiko perusahaan.
Myers dan Majluf mengungkapkan bahwa teori ini memiliki informasi yang terjadi pada manajer dan pihak luar. Pada kasus ini, manajer dianggap memiliki informasi lebih lengkap mengenai perusahaan.
Pengertian signaling dari teori ini dimaksudkan pada pengembangan modal dengan penggunaan utang. Struktur ini menjadi sinyal yang telah disampaikan manajer ke pasar. Selain itu, manajer juga memastikan prospek perusahaan baik dengan saham yang meningkat.
Apa saja Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal?
Pada penerapannya, struktur modal dipengaruhi oleh beberapa hal seperti struktur aktiva, growth opportunity, risiko bisnis, ukuran perusahaan serta profitabilitas. Adapun penjelasan faktor-faktor tersebut yaitu:
Struktur Aktiva
Faktor struktur modal pertama ini memiliki sebutan lain yaitu tangibility. Weston dan Brigham menyatakan bahwa terdapat perimbangan atau perbandingan antara total aktiva dan aktiva tetap. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang industri.
Faktor ini menjadi penentuan seberapa besar alokasi dana untuk tiap bagian-bagian aktiva. Pembagian ini diperlukan perhitungan yang matang dan kebijakan yang sesuai dengan tujuan perusahaan.
Pada umumnya perusahaan yang modalnya tertanam dalam aktiva tetap dalam jumlah besar akan selalu mengutamakan pemenuhan modal dari modal permanen.
Sedangkan perusahaan dengan aktiva semakin besar serta terdiri dari atas aktiva lancar akan cenderung mengutamakan kebutuhan dana dan utang. Hal tersebut telah menunjukan pengaruh besar struktur aktiva pada teori struktur modal perusahaan.
Growth Opportunity
Kartini dan Arianto mendefinisikan bahwa growth opportunity adalah perubahan titik aktiva yang dimiliki perusahaan. Sedangkan Mai berpendapat bahwa growth opportunity adalah peluang perusahaan untuk tumbuh hingga di masa mendatang. Salah satu bentuknya adalah perusahaan melakukan investasi dalam beberapa hal yang dianggap menguntungkan.
Selain itu, kesempatan untuk mengembangkan perusahaan akan menjadi lebih baik. Pada kasus tertentu, kesempatan ini biasanya tidak semua menguntungkan dan mempengaruhi struktur modal perusahaan.
Ukuran Perusahaan
Perusahaan besar identik dengan beragamnya produk yang dimiliki. Selain memiliki diversifikasi produk, lokasi yang strategis juga menentukan perolehan jumlah keuntungan yang banyak.
Kebijakan perusahaan mengenai diversifikasi produk biasanya hanya dijumpai di perusahaan-perusahaan berbeda. Hal ini akan berbanding terbalik dengan perusahaan kecil yang memiliki kesulitan untuk melakukan diversifikasi produk.
Ukuran perusahaan ini sering kali menjadi indikator untuk kemungkinan terjadinya kebangkrutan sebuah perusahaan. Hal tersebut dikarenakan sebuah perusahaan kecil yang memiliki diversifikasi produk terlalu rawan dan dalam posisi keuangan yang tidak aman.
Oleh karena itu, penerapan diversifikasi akan meminimalisir terjadi kegagalan dan kebangkrutan bisnis. Dalam hal ini, perusahaan besar dianggap lebih mampu untuk menjalankan konsep ini serta lebih siap untuk menghadapi krisis yang kemungkinan akan terjadi.
Profitabilitas
Faktor ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada tingkatan tertentu yang diterima dengan suatu ukuran dalam presentasi nilai perusahaan.
Baca Juga: Pengertian Dividen dan Cara Pembagiannya
Dapat dipastikan, setiap perusahaan dengan profitabilitas tinggi memiliki dana internal yang lebih banyak. Hal tersebut berbanding dengan perusahaan yang memiliki profitabilitas lebih rendah. Apabila pengembalian utang perusahaan lebih tinggi maka investasi dengan utang akan relatif kecil.
Risiko Bisnis
Faktor ini dapat menghambat mobilitas produksi perusahaan dalam hal pendanaan eksternal. Risiko bisnis ini akan berpengaruh buruk terhadap penggunaan aset perusahaan. Adapun cara untuk meminimalisir adalah dengan memahami sesegera mungkin dan ditanggulangi secepat mungkin oleh perusahaan.
Memahami faktor-faktor dari teori struktur modal tentu dapat membantu memberikan pemahaman mengenai hal-hal yang berpengaruh pada struktur permodalan. Tentunya pemahaman ini akan membantu pula dalam penerapannya agar setiap proses bisnis yang tengah dilakukan akan berjalan baik dan lancar, hingga perusahaan dan maju dan berkembang.
Fungsi Teori Struktur Modal Perusahaan
Dalam bidang manajemen, penataan dan pengelolaan modal adalah hal pokok dan penting untuk membangun posisi keuangan bisnis yang baik, sehat, serta memenuhi persyaratan. Berikut ini adalah fungsi-fungsi teori struktur modal perusahaan.
Fleksibilitas
Penerapan struktur modal yang baik dan benar akan turut memberikan fasilitas ekspansi atau bahkan kontraksi modal utang agar selaras dengan strategi dan kondisi bisnis yang tengah terjadi dalam satu kurun waktu tertentu.
Maksimalisasi Pengembalian
Perancangan struktur modal perusahaan yang benar akan memberikan ruang untuk meningkatkan laba per saham. Kemudian, memaksimalkan pengembalian untuk pemegang saham ekuitas dan memulihkan biaya pinjaman.
Meningkatkan Nilai Perusahaan
Banyak investor yang akan lebih memilih menggunakan uang mereka di perusahaan dengan struktur modal yang baik, benar, dan sehat. Hal tersebut dikarenakan, penilaian mereka didasarkan pada peningkatan nilai pasar dari saham dan sekuritas perusahaan yang mereka percayakan.
Solvabilitas
Struktur modal yang benar akan secara otomatis membantu menjaga likuiditas perusahaan. Hal ini disebabkan oleh modal utang yang tidak direncanakan akan menyebabkan beban pembayaran bunga. Tentunya hal tersebut akan mengurangi jumlah pendapatan yang akan diterima perusahaan.
Meminimalisasi Biaya Modal
Struktur modal membantu menyediakan perencanaan modal hutang jangka panjang yang strategis. Dengan ini harapan kedepannya, dapat meminimalisasi biaya modal.
Mengurangi Risiko Keuangan
Penyeimbangan proporsi utang dan ekuitas dalam bisnis sangatlah diperlukan. Penggunaan struktur modal yang tepat dapat membantu perusahaan dalam pengelolaannya serta mengurangi risiko keuangan yang fatal.
Pemanfaatan Dana Optimal
Teori struktur modal yang diterapkan dengan baik akan sangat membantu dalam setiap proses bisnis perusahaan. Perencanaan struktur modal perusahaan yang baik, terancang dengan strategis, serta tersusun dengan sistematis dapat mempengaruhi hasil produk perusahaan yang berkualitas dengan output maksimum dari dana yang telah tersedia.
Perencanaan Pajak
Setiap perusahaan yang baik tentu dalam setiap pengelolaan keuangannya tidak melupakan pembayaran pajak. Struktur modal ini dapat pula membantu mengelola dana perusahaan dalam memenuhi kewajiban pajak tersebut. Bagi perusahaan yang memiliki dana hutang, struktur modal baik dapat membantu pengurangan pajak manfaat dan tabungan, serta dapat mengurangi biaya pinjaman.
Kelola pajak perusahaan lebih praktis menggunakan aplikasi pajak dari Klikpajak. Lapor hingga bayar pajak hanya di satu aplikasi.
Apakah Perbedaan Teori Struktur Modal, Struktur Keuangan dan Struktur Aset?
Sering kali banyak orang yang susah membedakan struktur modal, struktur keuangan, dan struktur aset. Bahkan tidak sedikit pula yang mengartikan ketiga hal tersebut adalah serupa. Namun pada kenyataannya, ketiga hal tersebut memiliki makna yang berbeda-beda.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, teori struktur modal adalah perimbangan dari utang dengan ekuitas modal yang dimiliki suatu perusahaan. Adapun bagiannya terdiri atas utang jangka panjang dan dana pemegang saham.
Sedangkan struktur keuangan terdiri atas seluruh sisi kiri Neraca Perusahaan yaitu utang jangka pendek, utang jangka panjang , serta dana pemegang saham. Struktur keuangan ini berperan dalam cara sebuah perusahaan membiayai aktivanya. Contohnya dengan utang, saham, ataupun hasil investasi.
Secara singkatnya, struktur modal atau capital structure ini termasuk pada bagian struktur keuangan. Bahkan, beberapa ahli keuangan juga memasukan utang jangka pendek dalam bagian struktur modal.
Teori struktur modal lebih mengacu pada proposi utang jangka panjang dan ekuitas total. Struktur keuangan mengacu pada kekayaan bersih dan semua kewajiban jangka panjang dan jangka pendek.
Lalu apa perbedaan struktur modal dan struktur keuangan dengan struktur aset? Struktur Aset yaitu komposisi keseluruhan aset yang digunakan perusahaan yaitu untuk peningkatan sisi aset neraca.
Bagi Anda yang bekerja atau tengah mempelajari bidang keuangan, tentu tidak akan melewatkan teori struktur modal ini. Struktur modal sangat berperanan penting dalam berkembangnya sebuah perusahaan karena menjadi pondasi awal untuk memulai aktivitas berbisnis. Memahami aspek-sepek yang berkaitan dengan struktur modal tentu dapat membantu pengelolaan perusahaan.